Saat dunia tengah diguncang wabah virus corona atau covid-19 justru permintaan alat kontrasepsi atau kondom meningkat. Penjelasan akan fenomena ini disebabkan alasan sejulmah warga yang enggan memiliki anak di tengah pandemi virus corona.
"Kondisi lainnya yang juga menunjang terjadinya kenaikan permintaan adalah lantaran kebanyakan orang enggan untuk memiliki anak di saat seperti ini, terlebih karena masa depan yang tidak pasti," kata Goh Miah Kiat, kepala eksekutif kelompok di Karex.
Ia mengatakan, kondisi ini belum pernah dialami, sehingga bisa membuat penurunan stok kondom.
"Saya pasti akan mengatakan ini adalah tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya, kami belum pernah melihat gangguan seperti itu," kata Goh dalam sebuah wawancara pada hari Jumat.
Namun permintaan alat kontrasepsi yang meningkat di masyarakat tidak diiringi dengan produksi yang meningkat. Pihak produsen justru mengeluh. Dalam kondisi pandemi seperti saat ini pekerja hanya bekerja separuh waktu namun tetap menerima gaji penuh.
"Kami masih membayar semua pekerja kami gaji penuh tetapi pekerja hanya datang separuh waktu sehingga umumnya akan ada kenaikan biaya," katanya.