Dalam upaya membantu penanganan
pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri, GUGUS Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 menggandeng penyedia layanan telemedik.
Pemerintah bekerja sama dengan 20
penyedia layanan telemedik, yaitu Gojek, Grab, Halodoc, SehatQ, GrabHealth,
DokterSehat, Link dan Link Sehat, Klikdokter, MouDok dan Mau Periksa, Sociomile
dan Ripple10, YesDok, Prosehat, Perawatku, KlinikGO, Alodokter, Docquity, Qlue,
Iykra, Jovee dan Lifepack, dan Eureka AI.
"Semua platform yang selama
ini melakukan metode telemedik kita gabungkan untuk membantu pasien yang
melakukan isolasi mandiri," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga
dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat 27 Maret 2020.
Adanya kerja sama tersebut adalah
agar pasien covid-19 dengan kondisi ringan tak peril datang ke rumah sakit dan
cukup melakukan isolasi mandiri di rumah dan dipantau melalui layanan telemedik
tersebut. Namun jika kondisi pasien memburuk, dokter dari layanan telemedik akan
menginformasikan kepada BNPB untuk membawa pasien ke RS rujukan.
CEO Halodoc Jonathan Sudharta, mengatakan,
berdasarkan data WHO 81% pasien yang
terpapar covid-19 di Tiongkok berhasil sembuh melalui isolasi mandiri.
"Itulah peran telemedik di
mana pasien bisa berkonsultasi langsung secara daring dengan dokter, kemudian
diberi resep, dan mendapat obat yang diperlukan," kata Jonathan.
Halodoc juga bekerja sama dengan
penyedia layanan transportasi oline, Gojek, untuk mengantarkan obat utuk pasien.
"Jadi pasien bisa melakukan
isolasi mandiri dan melakukan penanganan sendiri," ujar Jonathan.
Diketahui, karena layanan ini
merupakan bantuan kepada pemerintah dan mayarakat, maka pasien pengguna layanan
telemedik tidak perlu mengeluarkan biaya sedikitpun.