Wabah Covid-19 Melanda Dunia, Ahli Prediksi Akan Segera Mereda

Wabah Covid-19 Melanda Dunia, Ahli Prediksi Akan Segera Mereda

Dedi Sutiadi
2020-03-27 21:00:00
Wabah Covid-19 Melanda Dunia, Ahli Prediksi Akan Segera Mereda
Ilustrasi prediski penurunan wabah virus corona. (Gambar: Istimewa)

Ahli biofisika dari Stanford University sekaligus peraih anugerah Nobel Prize di bidang kimia, Michael Levitt memprediski wabah virus corona atau Covid-19 yang tengah melanda dunia akan segera mereda. Pernyataan ahli ini tentu menjadi titik harapan dan energi postif bagi seluruh dunia yang tengah diguncang wabah virus corona.


Bukan kali pertama, Levitt juga sebelmnya sempat memprediski penurunan kasus virus corona di Tiongkok. Menurt prediskinya pada saat itu, Tiongkok akan melalui wabah covid-19 ini pada saat kasus covid-19 memuncak. 


Dan seperti diprediksi, jumlah kasus postif corona di tiongkok pada pertengahan Februari hingga awal Maret dilaporkan menurun. Johns Hopkins mencatat, kasus baru yang muncul tak sampai menyentuh angka 100.


Melansir laporan Sky News pada 22 Maret 2020 kasus positif corona hanya mencapai 92 kasus baru, sebnayak 6 kasus meninggal dunia, dan 55 orang dinayatakn sembuh atau negatif virus corona. 


bahkan tercatat hanya ada 6 orang yang terinfeksi virus corona dari 100,000 popilasi Tiongkok. Berbeda dengan Italia hyang justru tercatat 98 kasus dari 100,000 popuasi.


Seprti diketahui, kondisi di Tiongkok saat ini jauh lebih baik dari kondisi sebelumnya. Para tim medis yang diperbantukan dari luar Hubei pun mulai pulang ke wilayahnya masing-masing. 


Kepada Los Angeles Times, Levitt menjelaskan kondisi tersebutpun akan terjadi kepada negara-negara yang tengah tergundang sebab wabah virus corona. Menurtnya yang paling dibutuhkan atau yang penting saat ini dilakukan adalah pencegahan penularan, pengendalian kepanikan. 


“Yang kita butuhkan adalah mengendalikan kepanikan… kita akan baik-baik saja,” ujarnya.


Tentu prediksi Levitt sekaligus membantah pendapat banyak ahli epidemiologi dunia yang memprediksi pandemi Covid-19 ini bakal berlangsung cukup lama, bisa berbulan-bulan bahakan bertahun-tahun. 


namun menurut Levitt, data di lapangan tidak mendukung skenario tersebut. Apalagi negara-negara terdampak mulai menjalankan langkah-langkah physical distancing, bahkan yang lebih ekstrem lagi, mengambil kebijakan lockdown demi memutus rantai penularan.  


“Angka-angka (kasus) masih berisik tetapi ada tanda-tanda jelas pertumbuhan (kasus) melambat,” ujar Levitt. 


Ia menambahkan, mandat untuk menjaga jarak sosial dan vaksinasi flu sama-sama penting untuk memerangi wabah. Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyalahkan ulah sebagian media karena menyulut kepanikan.



Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30