Sejumlah terminal di Jakarta
terlihat sepi, sejak adanya kebijakan pemerintah yang melarang warganya untuk
keluar rumah akibat virus corona. Namun di Yogyakarta terlihat penumpukan
pendatang.
Kepala Unit Pelaksana Tugas
Daerah (UPTD) Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, menyampaikan jumlah
penumpang tujuan Jawad an Sumatera mengalami penurunan.
"Sekarang ini sepi sekali,
terutama jurusan Jawa, Wonogiri tadi pagi enggak ada penumpang, Tegal juga
enggak ada," ujarnya, Jumat 27 Maret 2020.
Menjelang Ramadhan biasanya bus
tujuan Sumatera membawa 30-40 penumpang dalam setiap harinya. Bus tujuan
Lampung dan Padang biaya operasional sangat besar. Dengan adanya penurunan ini,
biaya operasional bus jadi terpangkas.
"Bus Sumatra tujuan Lampung
dan Padang masih beroperasi, tapi biaya operasionalnya cukup tinggi karena ada
biaya penyeberangan, butuh 15 penumpang untuk menutupi biaya operasional,
sekarang cari 10 saja susah. Biasanya 3 bus per hari sekarang paling cuman 1
atau 2 bus," jelas Revi.
Selain itu, penurunan penumpang terjadi
di Terminal Pulo Gebang yang biasanya menampung sebanyak lima ribu penumpang.
Kasatpel Operasional dan
Kemitraan Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Afif Muhroji mengatakan, jika
sejak Senin 23 Maret 2020 terjadi penurunan penumpang.
"Sejak Senin minggu ini
hanya ada 700-900 penumpang, biasanya bisa mencapai tiga ribu penumpang,
kalau weekend bisa sampai lima ribu," ujarnya.
Menurut Afif, yang saat ini penumpangnya
masih ramai adalah bus tujuan Madura.
"Paling tujuan Madura saja
yang masih ramai, padahal biasanya ada lonjakan penumpang menjelang
puasa," kata Afif.
Selain itu, Kepala Terminal
Kampung Rambutan, Made Joni Sasrawan mengatakan, sejak 16 Maret 2020, jumlah
penumpang mengalami penurunan.
"Semenjak adanya imbauan
Work From Home (WFH) sudah sepi," ujarnya.
Menurut Joni, biasanya Terminal
Kampung Rambutan melayani hingga 3.000 penumpang per harinya.
"Rata-rata bisa tiga ribu
penumpang, tapi minggu ini di bawah dua ribu penumpang per hari,"
ungkapnya.