Beberapa wilayah di Jabodtabek
sudah mulai menjalankan Rapid test untuk mendeteksi masyarakat yang terinfeksi
Covid 19.
Pemeriksaan ini tidak dilakukan
untuk keseluruhan masyarakat, melainkan hanya diperuntukkan bagi para petugas
medis, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pemantauan (PDP) dan juga
masyarakat yang sempat melakukan kontak langsung dengan pasien terinfeksi
Covid-19.
Diketahui Pemprov DKI Jakarta sudah
mulai melakukan rapid test. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti
mengatakan, warga yang sempat kontak dengan pasien positif Covid-19 diwajibkan
untuk melakukan rapid test tersebut.
Sebab, alat rapid test yang
tersedia saat ini tak sebanding dengan jumlah penduduk Jakarta.
"Yang kami fokuskan adalah
kasus kontak erat dengan kasus positif (Covid-19)," ujar Widyastuti di
Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI, Selasa 24 Maret
2020.
Fasilitas kesehatan yang sudah
mendapatkan alat rapid test juga akan melakukan rapid test terhadap orang yang
melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 dengan cara jemput bola.
Halaman RSUD Pasar Minggu,
Jakarta Selatan dijadikan tempat untuk melaksanakan rapid test.
Warga berinsial AN yang melakukan
rapid test mengatakan rapid test sudah mulai sejak Selasa 24 Maret 2020 pada
pukul 07.45 dengan jumlah yang dibatasi hanya 200 orang.
AN menyebutkan gejala–gejala yang
dirasakannya kepada dokter. Kemudian dokter menyuruhnya pulang untuk mengisolasi
diri selama 2 pekan.
namun,dokter langsung menyarankan
warga yang mengalami gejala cukup serius untuk melakukan tes darah di
laboratorium RSUD Pasar Minggu.
AN juga mengatakan jika dirinya
tak membayar saat melakukan rapid test tersebut.