Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab melalui Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Ma'arif, menyebut kebijakan menutup masjid untuk menangkal penyebaran Virus Corona tak berarti meninggalkan masjid.
"Tutup masjid bukan berarti tinggalkan masjid," ucapnya, dalam amanat IB HRS dari Makkah yang dibenarkan oleh Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Ma'arif, kepada wartawan, Rabu 25 Maret 2020.
Meneurut dia, ada beberapa indikasi masjid tak ditinggalkan, pertama, kata dia, setiap hari petugas marbot masjid tetap menjaga kebersihan dan ketertiban masjid serta memastikan masjid tertutup untuk umum agar tidak kumpul banyak jamaah atau massa.
Kedua, setiap hari petugas muadzin masjid tetap mengumandangkan adzan lima waktu salat seperti biasa, tanpa ada perubahan apapun.
Kecuali, dia mengatakan usai adzan langsung ditambah seruan Ash-Sholaatu Fii Buyuutikum.
"Kecuali usai adzan langsung ditambah seruan Ash-Sholaatu Fii Buyuutikum, artinya salat lah di rumah-rumah kalian, agar tetap terlaksana work from home, termasuk beribadah di rumah," tuturnya.
"Insya Allah dengan demikian Allah SWT akan menurunkan berkah dan mengangkat wabah," tutup dia.
Sebelumnya, MUI mengeluarkan fatwa untuk tidak menggelar salat jumat di wilayah wabah Corona dan menganjurkan beribadah dari rumah.