Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian meminta Mendikbud Nadiem Makarim segera menerbitkan petunjuk teknis (juknis) pengganti UN. Permintaan tersebut, setelah Presiden Jokowi memmutuskan meniadakan Ujian Nasional (UN) tahun ini akibat wabah corona.
Lebih lanjut, Waketum Partai Golkar itu menyarankan Kemendikbud mempertimbangkan masukan masyarakat dalam penyusunan juknis itu.
"Sudah banyak pertanyaan yang masuk ke saya terkait pembatalan UN ini. Saya harap Kemendikbud segera menerbitkan juknis agar tidak menimbulkan kebingungan lebih lanjut di masyarakat," kata Hetifah kepada wartawan, Selasa 24 Maret 2020.
"Masukan publik sangat diperlukan agar penilaian dapat berlangsung baik dan adil. Masyarakat dan sekolah yang lebih paham praktiknya, input-inputnya harus diakomodir," kata dia.
Hetifah mengaku mendukung keputusan UN ditiadakan. Sebab, dia mengamini yang saat ini harus menjadi prioritas adalah keselamatan masyarakat, terutama anak-anak.
"Jika UN tetap dilaksanakan, potensi penyebarannya besar sekali karena akan banyak orang berkumpul," ujarnya.
Legislator Dapil Kaltim itu mengatakan, mendukung rencana Kemendikbud jika ingin merealokasi anggaran UN untuk membantu penanganan virus corona.
"Dalam kondisi wabah ini seluruh pihak harus bekerja sama menanganinya, tidak boleh ego sektoral. Tidak mungkin jika hanya Kementerian Kesehatan saja yang menangani, anggarannya pun tidak akan cukup. Oleh karena itu kita sangat dukung Kemendikbud yang mau berperan aktif dalam penanganan wabah ini, bukan hanya secara anggaran tapi juga program-program," kata Hetifah.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim membeberkan alasan pemerintah meniadakan UN tahun 2020. Ia mengatakan jika UN tetap dilaksanakan akan berisiko terhadap kesehatan peserta.