Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengatakan, tidak ada keharusan bagi umat Islam untuk menggelar peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari ini.
Mengingat, saat ini tengah pandemi virus corona COVID-19. MUI pun memahami jika da pihak yang kecewa karena sudah jauh hari merencanakan peringatan Isra Miraj.
"Kita harus tahu dan sadar, bahwa tahun ini kita tidak menyelenggarakannya bukan karena apa-apa, tapi karena adanya situasi yang tidak mendukung. Karena kalau tetap kita bersigigih dan memaksakan penyelenggaraannya, maka tentu kemungkinan mudaratnya akan jauh lebih besar dari manfaatnya," ujar Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas dalam keterangannya, Sabtu 21 Maret 2020.
Jika tetap dilaksanakan peringatan Isra Miraj, Anwar mengatakan akan dapat menimbulkan kemudaratan, yaitu potensi penularan virus corona semakin masiv.
"Karena hal ini jelas berpotensi besar bagi membiak dan menularnya virus corona yang sangat berbahaya tersebut karena orang tentu akan banyak berkumpul di tempat acara tersebut sehingga kemungkinan merebaknya virus corona yang kita takuti tersebut tentu akan semakin tinggi dan itu jelas akan sangat berbahaya dan akan membawa kemudaratan kepada kehidupan kita," jelas Anwar.
"Oleh karena itu dengan tidak kita selenggarakan acara tersebut tahun ini manfaat dan maslahatnya tentu akan jauh lebih besar karena dengan itu kita harapkan. Kita akan dapat memutus mata rantai penularannya," imbuhnya.
Anwar mengatakan, pihak penyelenggara sebaiknya memanfaatkan teknologi seperti para penceramah saat memberikan siraman rohaninya.
"Oleh karena itu, bentuk penyelenggaraannya tidak lagi dengan mendatangi tempat acara, tapi melalui sarana teknologi yang ada sehingga jamaah tetap bisa mendapatkan siraman rohani dari penceramah di rumah dan atau di tempat tinggal mereka tanpa hadir di mesjid atau di tempat acara seperti biasa," kata Anwar.