Terkait penanganan virus corona di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah belum berpikiran untuk menetapkan lockdown. Luhut mengajak masyarakat untuk bersama-sama agar opsi lockdown tidak terjadi dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah melalui teleconference, Kamis 19 Maret 2020. Seperti warga Tiongkok dan Korea Selatan yang disiplin hingga kondisi masing-masing negaranya mulai membaik.
“Kita belum sampai dalam kondisi
itu (perlu lockdown). Kita baru bicara. Misalnya, Tiongkok juga sudah membaik
karena disiplin. Korsel juga disiplin mematuhi imbauan dan anjuran pemerintah,”
katanya.
Terkait perlambatan ekonomi
akibat Covid-19, Luhut optimistis jika faktor-faktor penghambat pertumbuhan ekonomi
bisa dikendalikan.
“Mungkin turun di bawah lima persen,
tapi semoga masih empat persen,” imbuhnya.
Luhut mengatakan jika pemerintah melalui
Kementerian Keuangan beserta Bank Indonesia memastikan akan melakukan pengelolaan
fiskal dan moneter dengan hati-hati.
“Kami sih confident, Presiden
juga mau mendengar (masukan),” tukasnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal-I tahun ini ada di
rentang 4,5 sampai 4,9 persen. Namun menurutnya angka tersebut masih lebih baik
dibandingkan Tiongkok yang mengalami pertumbuhan ekonomi negatif.
“Pertumbuhan ekonomi ini capai
4,5 persen sampai 4,9 persen. Tapi, ini cukup positif dibandingkan Tiongkok
yang mengalami negatif,” ujarnya dalam teleconferece, Rabu 18 Maret 2020.
Menurutnya virus corona masih
menjadi penyebab terjadinya perlambatan ekonomi ini.