Acara Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu 18 Maret 2020, batal. Acara itu dibatalkan terkait dengan maraknya penularan virus corona di Indonesia.
Acara Ijtima Ulama se-Asia ini dihadiri oleh ribuan orang anggota Jemaah Tabligh. Selain dari Indonesia, juga dari berbagai negara antara lain Malaysia, Singapura, dan lainnya.
Jemaah Tabligh juga tengah menjadi sorotan karena ada anggotanya yang hadir dalam acara di Malaysia dan memicu penyebaran pasien positif corona di sana.
Batalnya Itjtima Ulama Dunia 2020 itu ternyata adanya campur tangan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo. Hal itu disampaikan oleh Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka.
"Betul-betul, (ada bantuan dari Tito dan Doni) kita semua dibantu," kata Andi saat dihubungi, Kamis 19 Maret 2020.
Bahkan, jamaah yang telah hadir akan menjalani proses isolasi sementara guna mencegah penyebaran virus Corona yang sedang melanda tanah air. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Bupati Gowa, Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo.
"Kami sepakat mengisolir diri sementara di lokasi kegiatan sampai menunggu jadwal pemulangan ke negara masing-masing," kata Adnan di Gowa, Rabu, 18 Maret 2020. Acara Jamaah Tabligh itu direncanakan dihadiri 12 ribu peserta dari 48 negara.
Adnan mengatakan persuasi agar panitia membatalkan acara yang awalnya berlangsung pada 19-22 Maret itu dilakukan di tengah pandemi virus corona yang melanda dunia. Komunikasi dengan panitia dilakukan diantaranya oleh Dandim Gowa Letkol Arh Muhammad Suaib dan Kapolres Gowa AKBP Boy F Samola.
Adnan menyatakan umumnya masyarakat yang mengadukan hal itu tidak melarang kegiatan, hanya saja waktunya yang tidak tepat di tengah penularan pandemi virus corona.
BACA JUGA: CEGAH CORONA, WAPRES MA'RUF AMIN IMBAU WARGA TAK MUDIK LEBARAN
"Masyarakat kami itu sangat bersahabat dengan siapa saja dan senang dikunjungi. Kegiatan ini dinanti oleh masyarakat kami, tetapi jika itu dalam situasi dan kondisi normal. Tapi sekarang berbeda, ada hal luar biasa terjadi yang masalahnya sama dihampir seluruh dunia yakni COVID-19," katanya.