Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tetap dilaksanakan di tengah mewabahnya virus corona (COVID-19).
Pernyataan tersebut, dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Lebih lanjut, dia menegaskan keamanan siswa dan tenaga pengajar di sekolah adalah prioritas utama.
Nadiem mengatakan, pelaksanaan UN di hari pertama tahun 2020 berjalan relatif aman dan sesuai protokol pencegahan penyebaran virus corona. Total seluruh peserta yang telah melaksanakan UN ada sekitar 729.763 siswa yang tersebar di 7.380 sekolah.
"Bagi beberapa daerah yang tidak terdampak dan tetap melaksanakan UN saya ucapkan tetap semangat bekerja karena misi utama kita adalah untuk memastikan keamanan siswa dan tenaga pengajar di sekolah khususnya terkait pelaksanaan UN ini," kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya pada Selasa 17 Maret 2020.
Kemendikbud, dia mengatakan, juga akan mendukung secara penuh kebijakan pemerintah daerah terkait penanganan pandemi virus corona yang menunda pelaksanaan UN 2020.
"Kemendikbud mendukung penuh Pemerintah Daerah yang memutuskan untuk menunda pelaksanaan UN berdasarkan tingkat risiko yang dihadapi, dan telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mempermudah Pemerintah Daerah menghadapi tantangan ini," ucap Nadiem.
Dia mengatakan, daerah yang memiliki kebijakan penundaan UN nantinya akan di jadwal ulang.
Lebih lanjut, mantan bos Gojek itu menghimbau agar Dinas Pendidikan memastikan siswa agar tetap belajar di rumah dan menerapkan prilaku hidup sehat.
"Pelaksanaan ujian bagi mereka akan diatur ulang sesuai prosedur dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang berkembang," terang Nadiem.
"Kita dukung kebijakan Pemda untuk memastikan keamanan dan keselamatan semua warga sekolah. Ingat, ini bukan libur belajar, tetapi belajar di rumah, seperti anjuran Bapak Presiden," ucap Nadiem.