Nama Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa di panggil Ahok kini disebut-sebut sebagai calon terkuat kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara Indonesia yang baru.
Bahkan diketahui bahwa Presiden Joko Widodo telah menungkapkan ada empat calon kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara Indonesia yang baru.
Bahkan Ahok bersaing dengan tiga nama lain yakni Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana.
"Dari 4 orang tentu kemudian kita bisa tebak, Ahok paling punya (peluang) sebesar itu," kata Analis Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah kepada wartawan, Minggu 8 Maret 2020.
Ia juga menjelaskan bahwa, dalam pemindahan ibu kota baru dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang cukup besar, karena pembangunan infrastuktur ini juga memerlukan dana yang besar tak hanya itu saja bahkan hal ini juga memakan waktu dan proses yang panjang.
"Oleh karena itu pembangunan ibu kota baru tidak semata membutuhkan orang yang berwacana, pandai berkata-kata, orang sekadar visi. Jadi orang yang punya pengalaman memimpin ibu kota negara," ujarnya.
"Dan ia teruji orangnya punya kompetensi, punya kapabilitas, punya kapasitas untuk memimpin ibu kota negara," tambahnya.