Adakan Aksi di Kedubes India, GNPF Minta Penyiksaan Muslim di India

Adakan Aksi di Kedubes India, GNPF Minta Penyiksaan Muslim di India

Ahmad
2020-03-06 19:30:00
Adakan Aksi di Kedubes India, GNPF Minta Penyiksaan Muslim di India
Massa gabungan dari Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) hingga Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar aksi di depan kantor Kedubes India sebagai bentuk solidaritas terhadap muslim di India. Foto: Istimewa

Massa gabungan dari Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) hingga Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar aksi di depan kantor Kedubes India sebagai bentuk solidaritas terhadap muslim di India.


"Umat muslim di Indonesia, secara institusional akan menyampaikan hak-haknya secara individu, maka Islam yang ada di India, saat ini teraniaya. Bahkan, untuk tinggal, untuk tidur, mereka sudah tidak diberikan tempat. Apalagi untuk ibadah, sarana ibadah, alat-alat ibadah," kata Ketua GNPF-Ulama, Ustaz Yusuf Martak dalam orasinya di depan Kedubes India, Jakarta, Jumat 6 Maret 2020.


Dalam orasinya, dia juga mengatakan umat Islam di Indonesia tidak akan diam terhadap perlakukan umat Islam di negara tersebut.


"Di dalam hal ini, kami bersama ormas Islam, menyampaikan agar menghentikan perlakuan penganiyaan yang ada di India. Apabila hal ini dianggap sepele, dan mereka berlindung di belakang aparat, berarti mereka menyetujui penyiksaan kepada umat Islam yang ada di India. Betul atau tidak?" ujarnya.


"Wahai saudaraku, orang yang ada di India, tunjukkan toleransi kepada kami. Jangan hanya teriak kami intoleransi, padahal mereka yang sangat intoleransi. Jangan perlakukan umat Islam seperti yang diberlakukan di Uighur, Rohingya, dan beberapa negara lain termasuk Palestina," imbuh Yusuf Martak.


Kemudian, Yusuf Martak berharap kedubes India mau mendiskusikan persoalan tersebut secarea bersama.


"Maka saya bersama seluruh umat Islam yang ada di sini, menanti keterbukaan pintu kedutaan india. Duta besar nggak ada, wakilnya ada. Wakilnya nggak ada, wakil lainnya masih ada. Tapi saya mendengar, bahwa kedutaan besar India, menulis surat permohonan untuk bertemu MUI. Berarti mereka menggunakan siasat seolah-olah mereka sudah menemui, berarti sudah selesai. Kita nyatakan tidak selesai," kata dia.


"Kita tidak akan mendiamkan walaupun kita tidak bisa datang ke tempat mereka, tapi insyaallah perjuangan kita di Indonesia didengar internasional," sambung Yusuf Martak.





Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30