Pemuda berusia 21 tahun bernama Tiger Ye yang tinggal di Wuhan pernah mengalami gejala terinfeksi virus corona pada pertengahan Januari. Tiger menceritakan
pengalamannya yang telah menjalani pengobatan hingga akhirnya sembuh.
Tiger mangatakan jika
pada 17 Januari 2020 dirinya merasakan nyeri pada semua otot-ototnya, dan juga
mengalami demam ringan namun ia tak memperdulikannya, karena berfikir itu
hanya sakit biasa.
“Pada 17 januari, saya
merasakan semua otot-otot nyeri.
Tiger mengungkapkan
jika rumah dan sekolahnya hanya berjarak dalam radius 5 Km dari pasar Wuhan,
yang diduga merupakan awal mula wabah tersebut muncul.
“Kalau melihat ke
belakang, memang sedikit menakutkan, karena rumah dan sekolah tempat saya
belajar bahasa Jepang hanya ada dalam radius 5 Km dari pasar seafood Wuhan”
papar Tiger.
Tiger juga
mengungkapkan jika sebenarnya ia tidak mengetahui bagaimana dirinya bisa
tertular virus tersebut. Tanggal 21 Januari, dirinya
merasa nyeri di seluruh tubuh. Kemudian Tiger langsung memeriksakan
kondisinya.
“Di
rumah sakit itu saya dites darah, fungsi liver, dan juga CT scan. Hasil CT scan
menunjukkan ada bintik-bintik di bagian bawah kedua paru saya” ujar Tiger.
Tanggal
22 Januari Tiger mengakui jika dirinya mulai dikarantina di rumah.
Tiga hari
kemudian Tiger memeriksakan diri kembali ke rumah sakit, seteleh mengalami
batuk kering dengan dahak kekuningan. Saat di tes Tiger positif terinfeksi
virus corona.
“Sekitar
3 hari kemudian, saya periksa lagi ke rumah sakit karena mulai batuk. Itu
adalah batuk kering dengan sedikit dahak kekuningan. Dokter juga mengatakan
saya terduga terinfeksi virus, namun hanya komite pakar yang akan menentukan
apakah bisa segera dilakukan tes. Sementara itu saat saya dites hasilnya
saya positif terinfeksi corona” jelas Tiger.
Kemudian,
Tiger dinyatakan sembuh dari virus coroma pada tanggal 7 Februari 2020.
“Pada tanggal
7 Februari. Saya melakukannya dan hasilnya negatif, saya pun dinyatakan sembuh
dari corona”.