Menteri
BUMN Erick Thohir meminta agar semua pihak tidak berpikiran
macam-macam mengenai adanya karyawan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Telkom yang meninggal
karena diduga terinfeksi virus
corona. Pasalnya pada diagnosa awal karyawan Telkom tersebut
meninggal karena sakit radang saluran nafas, batuk, dan demam.
"Saya sebagai menteri BUMN
menyampaikan duka cita pada keluarga yang ditinggalkan. Jangan berspekulasi
karena peristiwa ini sendiri sudah ditangani oleh pihak-pihak yang memang punya
kompetensi di bidang kesehatan," ujar Erick Thohir, Selasa 3 Maret 2020.
Erick
menjelaskan, pihak Telkom telah melakukan langkah cepat dan empatik dengan
berkoordinasi dengan keluarga serta kementerian kesehatan untuk mengetahui apa
sebenarnya penyebab dari sakitnya karyawan Telkom tersebut.
Menurut
Erick, Langkah cepat dan proaktif Telkom dalam merespons penyebab meninggalnya karyawan
telkom tersebut,sebagai bentuk simpati dan tanggung jawab moral perusahaan
terhadap karyawan beserta keluarganya.
"Kami
mengapresiasi langkah cepat dan empatik yang diambil Telkom," jelas Erick.
Diketahui
sebelumnya, Dirut Telkom Ririek Adriansyah mengakui jika ada salah satu karyawannya
yang meninggal karena flu, sesak, dan batuk. Namun menurut Ririek karyawannya
tersebut memang memiliki riwayat panjang penyakit yang sama.