Meninggalnya karyawan Telkom dengan riwayat medis gejala virus corona mengundang spekulasi liar publik. Atas kejadian ini Menteri BUMN Erick Thohir pun angkat bicara. Erick meminta agar pihak manapun tidak berspekulasi liar karena semua sudah ditangani dengan baik.
"Saya sebagai Menteri BUMN menyampaikan duka cita pada keluarga yang ditinggalkan. Jangan berspekulasi karena peristiwa ini sendiri sudah ditangani oleh pihak-pihak yang memang punya kompetensi di bidang kesehatan," ujar Erick, dalam keterangannya, Selasa 3 Maret 2020.
Sebelmnya Seorang karyawan Telkom yang meninggal dunia karena sakit. Diduga karena radang saluran nafas, batuk, dan demam. Diketahui, kabar yang beredar sebelumnya bahwa karyawan itu meninggal karena suspect virus Corona.
Direktur Utama PT Telkom, Ririek Adriansyah menegaskan bahwa karyawannya itu memiliki riwayat medis yang tercatat di perusahaan, sejak tahun 2010. “Yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek,” tuturnya.
Erick menilai pihak Telkom sudah melakukan langkah cepat dengan berkoordinasi dengan keluarga dan kementerian kesehatan untuk mengetahui penyebab sakitnya sang karyawan.
"Kami mengapresiasi langkah cepat dan empatik yang diambil Telkom," kata Erick.
Dia pun memuji langkah cepat seluruh BUMN yang telah menerapkan prosedur keselamatan pada seluruh karyawannya. Ini, terutama terkait dengan upaya preventif mencegah penyebaran virus Corona.
Menurut Erick SOP tentang keselamatan kerja telah dibuat rinci untuk menjamin terjaganya lingkungan kerja.
"Sejumlah langkah preventif dilakukan dari level tertinggi hingga ke level terendah. Di seluruh bidang dan seluruh bagian telah melakukan usaha-usaha proaktif untuk menjamin lingkungan kerja yang sehat," ujar Erick.