Status risiko penyebaran virus
corona (COVID-19) telah ditingkatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dari
berisiko tinggi menjadi sangat tinggi. Keputusan itu diambil setelah virus
tersebut menyebar ke negara sub-sahara Afrika yakni Nigeria.
Kementerian Kesehatan Nigeria melaporkan
kasus pertamanya pada Kamis 27 Februari 2020 yang menginfeksi seorang warga di
Lagos, Nigeria.
"Kami telah meningkatkan
penilaian kami tentang risiko penyebaran dan risiko dampak COVID-19 hingga
sangat tinggi di tingkat global," ujar Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Hal ini menyebabkan WHO
menjadikan penyebaran virus corona di dunia berada dalam penilaian paling
serius. Penilaian tersebut membahas risiko penyebaran virus yang semakin sulit
dikendalikan serta dampak yang ditimbulkannya.
"Kami belum melihat bukti
bahwa virus tersebut menyebar bebas di masyarakat. Selama itu masalahnya, kita
masih memiliki peluang untuk menahan (penyebaran) virus ini," jelas
Tedros.
Kepala Program Darurat Kesehatan
WHO Mike Ryan menjelaskan status penilaian risiko terbaru bertujuan untuk
mendorong negara-negara lain dalam mengantisipasi risiko dari virus tersebut.
"Kita perlu menjaga agar
virus ini melambat, karena sistem kesehatan di seluruh dunia, baik di negara
kawasan Utara dan Selatan, tidak siap. Risiko penyebarannya jelas meningkat
tetapi risiko dampaknya juga meningkat," ujar Mike.
Hingga Sabtu 29 Februari 2020,
sudah lebih dari 84 ribu kasus positif corona yang tersebar di 58 negara di
dunia. Sementara, korban tewas sudah mencapai lebih dari 2900 orang.