Soal 'Infeksi' Virus Corona Pada IHSG, OJK Akhirnya Angkat Bicara

Soal 'Infeksi' Virus Corona Pada IHSG, OJK Akhirnya Angkat Bicara

Dedi Sutiadi
2020-02-28 17:00:00
Soal 'Infeksi' Virus Corona Pada IHSG, OJK Akhirnya Angkat Bicara
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus lesu Akibat virus corona Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menjadi lesu. IHSG Berdasarkan RTI Infokom, tercatat berada di level 5.337 pada pukul 14.48 WIB, Jumat 28 Februari 2020. Jika dilihat sejak awal tahun hingga posisi sekarang (year-to-date), indeks tercatat anjlok hingga 15,27 persen.

Sekar Putih Djarot, Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pelemahan IHSG sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia.

"Pelemahan IHSG beberapa hari ini sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia yang dilatarbelakangi oleh sentimen negatif penyebaran virus Corona yang semakin meluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat 28 Februari 2020.

Sekar mengungkap OJK akan memperhatikan perkembangan dan dinamika pasar saham baik domestik, regional dan global. OJK menurutnya akan berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sesuai kewenangan.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee sebelumnya melihat pelemahan pasar saham karena infeksi virus corona yang semakin masif.

"Market rontok karena WHO memutuskan virus corona menjadi epidemi. Kekhawatiran endemi terhadap ekonomi memukuk pasar saham," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat 28 Februari 2020.

Investor, menurut Hans, mulai menghitung laba perusahaan 2020 akibat virus corona sehingga membuat pasar saham di sebagian besar negara rontok, termasuk Indonesia. Terpantau Indeks Nikkei 225 di Jepang rontok hingga 3,48 persen, Hang Seng di Hong Kong turun 2,35 persen. Indeks Dow Jones di AS amblas hingga 4,42 persen.

Hans menambahkan bagi-bagi dividen perusahaan bluechips seperti PT BRI (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk turut mempengaruhi pergerakan IHSG.

Dalam prediksi Hans, pada Maret nanti pasar kembali menguat. Penguatan ini sejalan dengan proyeksi 'bangkitnya' produksi di China usai terpukul virus corona.


Share :