Permasalahan virus corona belumlah usai. Bahkan, di China sebagai pusat dari virus ini mencatat sebanyak 406 kasus baru virus corona pada Selasa 25 Februari 2020. Dilansir dari Reuters, Rabu 26 Februari 2020, Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi terdapat 78.064 kasus COVID-19 dengan korban meninggal sebanyak 2.715.
Sementara itu, Provinsi Hubei yang merupakan sarang virus tersebut, melaporkan 401 kasus baru pada 25 Februari 2020 kemarin. Lebih lanjut, virus tersebut sudah menyebar sampai timur tengah. Pemerintah Iran telah mengonfirmasi sudah 12 orang meninggal dunia akibat virus corona di wilayahnya.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa 25 Februari 2020, perbedaan laporan soal korban meninggal itu memicu pertanyaan soal transparansi pemerintah Iran terkait wabah virus corona di negara tersebut.
Diketahui bahwa lima negara lainnya lebih awal melaporkan kasus pertama virus corona, dengan orang-orang yang terinfeksi semuanya memiliki keterkaitan dengan Iran, termasuk orang-orang yang bepergian langsung dari kota yang belum ada laporan virus corona.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus corona atau COVID-19 berpotensi menjadi wabah yang menyebar ke seluruh dunia.
Lebih lanjut, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan, puncak penyebaran virus di China terjadi antara 23 Januari hingga 2 Februari lalu, dan jumlah kasus baru di sana telah menurun.
Dilansir dari ABC Australia, Selasa 25 Februari 2020, sebanyak 11 kota di Italia ditutup dan Pemerintah Korea Selatan 2,5 juta warga Kota Daegu untuk tinggal di rumah.
Kemudian, penyebaran COVID-19 meluas hingga Afghanistan, Bahrain, Irak, Kuwait, dan Oman yang telah mengumumkan kasus terinfeksinya virus corona di daerah mereka masing-masing pada Senin 24 Februari 2020.