Aksi 212 yang digelar di kawasan sekitar Monas pada Jumat 21 Februari 2020 banyakan suarakan persoalan. Aksi 212 yang mengangkat tema "Berantas Mega Korupsi, Selamatkan NKRI" menyar banyak isu, muali dari kasus korupsi hingga revolusi, turunkan Jokowi.
Jumat siang massa aksi 212 sudah mulai berdatangan dari berbagai daerah dan berkumpul di sekitar monas. Saat mimbar orasi mulai dibuka, secara bergantian para orator dari berbagai kelompok menyuarakan apa yang menjadi persoalan.
Adapun isu atau persoalan yang disamapaikan para orator aksi diantaranya;
1. PDIP, Partai Paling Korup
Koordinator Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat Asep Syarifudin menyebut bahwa PDI Perjuangan merupakan partai yang paling banyak melakukan korupsi. Asep mengklaim hala tersebut berdasarkan data dari KPK.
"Ini saya mendengar kabar, ini valid, menurut KPK, partai dalam versi KPK yang paling banyak (korupsi) nomor satu adalah PDIP, bubarkan, bubarkan PDIP, ini valid," kata Asep dalam orasinya di atas mobil komando, Jumat 21 Februari 2020.
2. Harun Masiku dan KPK
Aksi 212 juga menyoroti kasus Harun Masiku, pria yang dulu merupakan caleg DPR dari PDIP. Harun kabur entah ke mana saat kasusnya menyeruak, ditangani oleh KPK, yakni kasus dugaan korupsi pergantian antar waktu (PAW) DPR yang menyeret Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Kerja KPK menjadi sorotan.
"Sekarang Ketua KPK baru tiga bulan kurang, sudah 36 kasus didiamkan dan sekarang tidak lagi diusut alias diberhentikan, gimana?" kata orator.
3. Hukuman Potong Tangan-Leher untuk Koruptor
Tidak hanya menyebutkan kasus-kasus korupsi yang terjadi. Aksi 12 juga menyuarakan aspirasi soal hukuman untuk para pelaku korupsi. Massa usulkan hukum potong tanga-leher bagi para koruptor kepada DPR RI.
"Kita rame-rame ngusulin ke DPR buat undang-undang pemberantasan korupsi. Hukumnya korupsi Rp 1 miliar ke bawah potong tangan, Rp 1 miliar ke atas potong leher. Setuju?" ujar Ketua Umum FPI Sobri Lubis, yang kemudian direspons oleh peserta aksi, "Setuju!"
4. Revolusi, Turunkan Jokowi
Namun, menurut salah satu orator aksi semua seumber masalah itu adalah Jokowi, dan solusi dari semuanya adalan menurunkan Jokowi. Orator yang menyerukan turunkan Jokowi di kawasan Patung Kuda (Arjuna Wijaya) tersebut adalah pria Forum Ukhuwah Islamiah Sulawesi Selatan bernama Abdullah Maher.
"Hanya satu, solusinya adalah revolusi, jatuhkan Jokowi karena sumber malapetaka. Allahu Akbar," seru Abdullah Maher, diikuti takbir oleh massa.