Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD akan memastikan, anak-anak dari terduga teroris atau eks ISIS akan dipulangkan oleh pemerintah dengan cara apapun.
"Bisa naik pesawat, bisa naik perahu, kalau cara pulang," ujar Mahfud saat dijumpai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 18 Februari 2020.
Tidak lama kemudian, Mahfud mengaku sempat memprotes pertanyaan wartawan mengenai bagaimana cara memulangkan anak- anak dari terduga teroris lintas batas atau eks ISIS tersebut.
"Kok cara pulang kamu tanya? Naik sepeda bisa dari kamp (pengungsian) ke bandara naik sepeda, naik becak, terus naik pesawat, kalau cara pulang ya," lanjut dia sembari tertawa.
Meskipun begitu, Mahfud tetap memastikan bahwa pemerintah saat ini masih mendata jumlah pasti anak-anak dari terduga teroris lintas batas atau eks ISIS yang berada di luar negeri.
Sekedar informasi, berdasarkan data ada sebanyak 689 orang yang terlibat jaringan teroris lintas batas (Foreign Terrorist Fighter/FTF) dan tersebar di Suriah hingga Turki.
Pemerintah masih membuka peluang memulangkan anak-anak di bawah umur, namun dilihat secara seksama. Langkah yang dilakukan pemerintah untuk anak-anak adalah kontra-radikalisasi.
"Kalau anak-anak itu bukan deradikalisasi karena belum terpapar. Kalau umur 10 tahun belum ngerti, tapi istilah UU di-kontra radikalisasi," kata Mahfud.