Harga jual daging kelelawar di
Tomohon, Sulawesi Utara turun drastis akibat wabah virus corona yang kini
semakin menyebar ke berbagai negara di dunia. Dulunya harga satu ekor daging
kelelawar biasa dijual pedagang di Pasar Beriman Tomohon dengan harga Rp
60.000, namun akibat virus corona harga jualnya kini hanya sebesar Rp 30.000
saja.
"Tentu sangat merugikan, pasalnya omset saya ikut turun dari yang rata-rata Rp 1,5 juta per hari, kini menjadi Rp 700 ribu per hari dan masih berlangsung seperti itu," kata Maikel Andris di Pasar Beriman, Kamis 13 Februari 2020.
Penurunan harga ini, menurut salah satu pedagan daging di pasar Tomohon, Maikel, karena turunnya permintaan akan daging kelelawar dari warga Tomohon. Penurunan permintaan warga akan daging kelelawar itu diduga karena adanya isu virus corona yang menyebar lewat kelelawar.
"Padahal yang menjadi lokasi penyebarannya hanya di China tapi dampaknya berasa sampai di sini," tambahnya.
Maikel mengaku jika dirinya biasa membeli daging kelelawar seharga Rp. 20 Juta per ton yang didapatkannya dari Kendari dan Makassar dan biasanya dijual hingga dua minggu.
"Kalau kondisi penjualan masih begini terpaksa saya akan mengurang suplai pasokan kelelawar," katanya.
Maikel berharap agar harga penjualan daging kelelawar di Tomohon bisa cepat pulih, agar tidak terjadi kerugian secara terus menerus bagi para pedagang.
Kelelawar dianggap sebagai hewan yang membawa virus corona. Pasalnya virus ini pertama kali ditemukan di Pasar Hubei yang menjual daging kelelawar tersebut. Kelawar juga merupakan penyebab dalam terjadinya kasus SARS. Kelelawar menginfeksi hewan lain melalui kotorannya. Setidaknya ada sekitar tiga wabah lainnya selain SARS yang setelah diamati disebabkan oleh kelelawar. Sumber awal dari virus Ebola juga disebabkan oleh kelelawar yang menewaskan sebanyak 13.500 orang pada 1976.Selanjutnya ada sindrom pernapasan Timur Tengah atau MERS dan virus Nipah, ternyata disebabkan oleh kelelawar.
Penulis: Tiffany | Editor: Prayogo