Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menanggapi kabar WHO yang meragukan kemampuan deteksi virus corona Wuhan 2019-nCoV di Indonesia. Dia menyebut pernyataan WHO dipotong.
"Kamu baca belum email press release-nya yang lengkap tidak berkata begitu, tidak boleh dipotong-potong," kata Terawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020.
Lebih lanjut, Terawan menjelaskan bahwa Indonesia memiliki alat pendeteksi virus corona yang mumpuni. Dalam kesempatan yang sama, dia menegaskan tidak ada yang ditutup-tutupi mengenai hasil uji laboratorium.
"Ya saya tanggapai bahwa itu nggak benar. Kita punya kit nya untuk pemeriksaan coronavirus dan itu sudah teruji dan boleh lihat sendiri di Balitbangkes. Karena problemnya itu adalah kalian bisa melihat sendiri dan itu terbuka. Tidak ada sesuatu yang ditutupi dan memang kita punya alat itu," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan WHO di Indonesia Vinod Kumar sudah meluruskan beberapa hal. Bahkan, dia meyakini kemampuan Indonesia untuk mendeteksi novel coronavirus sudah sesuai guideline WHO.
"Jadi kan hari ini kalian sudah mendengar apa yang dijelaskan Bu Vivi (Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Dr dr Vivi Setyawaty, M Biomed), dia sudah menjelaskan proses, dan prosedur uji spesimen seperti apa, dan hari ini kita konfirmasi kalau Indonesia sudah bisa mendeteksi novel coronavirus, labnya juga sudah kompeten," jelas Vinod Kumar, Medical Officer di WHO, saat ditemui di Ruang Layanan Publik Badan Litbangkes, Selasa 11 Februari 2020.