Fakta belum adanya kasus virus corona di Indoensia dinilai karena iklim atau suhu udara Indonesia tidak cocok untuk berkembangbiaknya virus mematikan tersebut. Walau banyak pihak, utamnya WHO dan dunia internasional khawatir atas minimnya informasi kasus coranavirus di Indonesia, faktanya sejauh ini memang tidak ada satupun terdata pemerintah warga yang positif terkena virus yang bersal dari Wuhan, China ini.
"Virus ini berkembang biak pada suhu yang dingin dengan kelembapan yang rendah. Kalau Indonesia dingin atau enggak? Indonesia enggak ya. Kelembapannya rendah atau tinggi, tinggi ya, 80 persen lah. Ini bukan tempat yang baik untuk virus berkembang biak," ungkap Ketua Umum Pokja Infeksi Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan.
Ahli mikrobiologi RS Universitas Indonesia Fera Ibrahim mengatakan juga menambahkan bawah sinar ultraviolet B (UVB) dapat menonaktifkan virus, termasuk Virus Corona. Paparan sinar ultaviolet B terhadap Virus Corona yang berada di ruang terbuka membuatnya tidak aktif.
"Ya, saya rasa Virus Corona lebih terkonsentrasi mampu bertahan hidup pada cuaca atau udara yang lebih dingin dan lembap," kata ahli mikrobiologi RS Universitas Indonesia Fera Ibrahim dalam diskusi tentang Virus Corona di RS UI.
"Sinar ultraviolet bisa membuat sel virus tidak aktif. Saya rasa itu yang membantu kita terhindar (virus corona). Mudah-mudahan sih kita terhindar terus dan tidak ada yang terkonfirmasi terinfeksi virus," Fera menerangkan.
Namun demikian bukan berarti iklim Indonesia menjadi diri tidak waspada terhadap penyebaran virus mematikan Wuhan tersebut. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono juga sempat menekankan bahwa sampai saat ini belum ada bukti ilmiah terkait Virus Corona yang menjadi tidak aktif di iklim tropis.
"Apakah bertahan di daerah tropis tidak ada yang bisa jawab. Sepanjang publikasi yang ada, Virus Corona tidak kuat di atas 60 derajat Celsius dan di bawah nol derajat Celsius," kata Anung di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin 3 Februari 2020.
Sehingga, risiko tetap ada dan masyarakat tetap harus melakukan pencegahan penyakit. Beberapa cara mencegah penyakit yang disarankan adalah rutin mencuci tangan dan menggunakan masker. Maka langkah antisipasi dan menjaga diri adalah cara terbaik terbebas dari penularan virus corona.