Bersaksi di Sidang Pemakzulan, Seorang Perwira Militer AS Dipecat Trump

Bersaksi di Sidang Pemakzulan, Seorang Perwira Militer AS Dipecat Trump

Dedi Sutiadi
2020-02-08 16:40:00
Bersaksi di Sidang Pemakzulan, Seorang Perwira Militer AS Dipecat Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Presiden AS Donald Trump memberhentikan seorang perwira Angkatan Darat Amerika Serikat yang bekerja di Gedung Putih karena bersaksi dalam penyelidikan pemakzulan Trump.

Alexander Vindman, Letnan Kolonel pada Jumat 7 Februari waktu setempat dikawal keluar dari Gedung Putih, di mana dia bekerja untuk Dewan Keamanan Nasional. Vindman selaku pengacaranya menyebut pemecatan Trump terhadap kliennya itu adalah sebuah aksi balas dendam.

"Vindman diminta pergi karena menyampaikan kebenaran," kata pengacaranya, David Pressman seperti dilansir kantor berita detik.com, Sabtu 8 Februari 2020.

Sebelumnya, Trump memang sudah mengatakan kalau dirinya ingin Vindman pergi.

"Saya tidak senang dengan dia," ujar Trump yang selamat dari pemakzulan usai voting Senat pada Rabu 5 Februari waktu setempat.

"Kalian pikir saya seharusnya senang dengan dia?" ujar Trump. "Saya tidak," imbuhnya kepada para wartawan.

Militer yang menjabat sebagai direktur urusan Eropa di Dewan Keamanan Nasional itu mengatakan, Trump pernah menelpon Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk membuka penyelidikan terhadap saingan politiknya Joe Biden. Hal itu oleh anggota DPR yang ingin memakzulkannya pada Kongres AS kemarin dianggap sebagai salah satu cara Trump agar asing dapat membantunya berbuat curang pada Pilpres.

Vindman saat dipanggil di Kongres AS bersaksi di sidang pemakzulan DPR, mengatakan bahwa tindakan Trump "tidak pantas".

"Tidak pantas bagi presiden Amerika Serikat untuk menuntut pemerintah asing menyelidiki seorang warga negara AS dan lawan politiknya," kata Vindman.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30