Presiden Joko widodo (Jokowi) kecewa terhadap kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang meningkat pada tahun lalu. Bahkan, Jokowi mengancam akan mencopot kapolda dan pangdam di wilayah yang terdampak apabila tidak mampu mengatasi karhutla.
"Kalau sudah membesar pasti saya tanyakan, Pangdam sama Kapolda sudah diganti belum. Ini aturan main sejak 2016 dan berlaku sampai sekarang. Supaya yang baru-baru tahu semuanya," ujar Jokowi.
Bahkan Jokowi mengancam tidak hanya akan mencopot Pangdam dan Kapolda, tapi juga Danrem, Dandim, dan Kapolresnya di wilayha terjadinya kebakaran.
"Aturannya saya ulang, mudah-mudahan masih pada ingat. Yang lama mungkin ingat, yang baru mungkin belum tahu. Khusus TNI dan Polri yang wilayahnya ada kebakaran besar, hati-hati Pangdamnya, hati-hati Kapoldanya, hati-hati Danrem, hati-hati Dandim, Kapolresnya," ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Karhutla, di Istana Negara, Jakarta, Kamis 6 Februari 2020.
Ancaman itu disampaiakn karena kekecewannya terhadap kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang meningkat di tahun 2019.
"Ini ada apa? Sudah bagus-bagus 150 [ribu hektare] kok naik lagi? 2019 naik lagi jadi 1,5 [juta hektare]. Ini apa lagi? Apa kurang yang dicopot (kapolda/pangdam)? Apa kurang persiapan?" cetusnya.