Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan strategi ampuh yang dinilai dapat mengatasi kasus Jiwasraya yang makin semrawut.
Staf Khusus (Stafsus) Erick Thohir, Arya Sinulingga menungkapkan KemenBUMN telah menyiapkan setidaknya 4 cara ampuh untuk mengatasi kasus gagal bayar polis nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (Persero).
Adapun cara ampuh tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pendirian holding asuransi
Arya menyebut pendirian perusahaan holding mampu membantu penyelesaian kasus Jiwasraya. Hanya saja, Kementerian BUMN masih menunggu rampungnya peraturan pemerintah terkait holding tersebut.
"Kita menunggu PP-nya, yang kita harapkan prosesnya cepat dan kita tetap mematuhi aturan regulasi dimana kita tidak bisa bikin holding kalau enggak ada peraturan pemerintah," tandas Arya Sinulingga kepada wartawan, 14 Januari 2020 lalu.
2. Restrukturisasi utang
Arya menyebut, salah satu cara menyelamatkan Jiwasraya adalah dengan melakukan restrukturisasi utang. Ia menargetkan restrukturisasi bisa selesai antara kuartal 1 tahun 2020.
"Langkah -langkah pertama itu adalah langkah restrukturisasi utang-utang dari Jiwasraya khususnya untuk yang saving plan, itu diharapkan (selesai) pasa kuartal 1 tahun 2020," ungkapnya.
3. Menjual portofolio saham
Lalu melakukan penjualan portofolio saham. Ini bisa dilakukan dengan melihat apakah ada saham yang biaa dijual dengan harga hang baik.
"Adakah portofolio Jiwasraya yang bisa dijual dengan harga baik, kita akan jual. Kita harapkan langsung ada dana cash yang nisa dihasilkan dari hal ini," jelasnya.
4. Kerja sama dengan BUMN untuk bentuk anak perusahaan
Ada juga wacana untuk melakukan kerjasama antara BUMN dan Jiwasraya dalam membuat anak perusahaan. Hal ini ditargetkan akan selesai pada kuartal I sampai dengan kuartal II 2020.
"Akan ada BUMN yang bersatu bekerja sama dengan Asuransi Jiwasraya untuk membuat anak perusahaan Jiwasraya Putra. Nanti ada hasil investor yang masuk bisa dipakai untuk pengembalian dana nasabah," jelasnya.