PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK catatkan laba sebesar RP 34,41 triliun atau tumbuh sebanyak 6,15 persen sepanjang 2019. Pencapain laba ini juga sejan dengan penyaluran kredit BRI sebesar RP 908,88 triliun atau tumbuh sebanyak 8,44 persen.
Pernyataan tersebut langsung dikatakan oleh Direktur Utama BRI Sunarso. Dia menambahkan, perseroan mampu menorehkan kinerja positif di tengah gejolak ekonomi dunia.
“Aset BRI terbaik tumbuh 9,41 persen menjadi Rp 1.418,95 triliun dibandingkan akhir 2018 sebesar Rp 1.296,90 triliun. Semua aset produktif,” ujarnya saar acara Group Economic Forum 2020 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (29/1).
Sunarso juga merinci Dana Pihak Ketiga (DPK) yang menembus angka di atas Rp 1.000 triliun yakni mencapai Rp 1.021,39 triliun atau naik sebesar 8,17 persen year on year (yoy). Kemudian, Dana murah (CASA) masih mendominasi portofolio simpanan BRI, mencapai 57,71 persen dari total DPK atau senilai Rp 589,46 triliun.
Ke depan, Sunarso juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengoleksi saham BRI lantaran kinerjanya yang tumbuh positif.
Sekedar informasi. BRI hadir sampai pelosok dan tercatat ada sekitar 9.635 outlet yang melayani masyarakat di Indonesia.
"Sekarang transaksi mayoritas bergeser ke online, transaksi di cabang 10 persen, sebesar 90 persen sudah bergeser ke online atau mobile. Sejak IPO 2003, layak dikoleksi BBRI ke depan," ucapnya.