Pesugihan adalah suatu cara untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa harus bekerja keras. Praktik pesugihan dapat dilakukan dengan beragam cara. Pesugihan adalah satu dari sembilan pintu setan yang mengorbankan orang-orang terdekat pelaku untuk dijadikan tumbal kepada setan atau sesembahan.
Rasa nafsu ingin kaya dalam waktu singkat membuat seseorang khilaf dan mencari jalan pintas, seperti meminta kekayaan kepada mahluk gaib. Banyak orang yang kemudian tergiur karena hasil dari pesugihan ini dianggap dapat memenuhi kebutuhan mereka atau bahkan lebih. Padahal dibalik hasil yang dijanjikan oleh pesugihan, sebenarnya terdapat bahaya yang siap mengancam pelakunya.
Konon, praktik ini mengisyaratkan bentuk 'bayaran' berupa sesaji yang tidak sulit untuk disiapkan. Namun ada juga bentuk-bentuk 'bayaran' yang sangat mengerikan, bahkan bisa berkaitan dengan penumbalan nyawa.
Berikut ini bentuk-bentuk penumbalan paling mengerikan dari pesugihan.
1. Tumbal orang lain
Bentuk tumbal ini mungkin yang paling sering terdengar saat orang membicarakan pesugihan. Orang yang meminjam kekuatan jin untuk memperoleh kemakmuran instan pada gilirannya harus terus-terusan menyediakan tumbal manusia secara berkala.
Orang yang dijadikan tumbal bisa dianggap meninggal atau 'diculik' ke dimensi lain. Dan yang paling mengerikan adalah ketika sang praktisi pesugihan tidak bisa lagi menemukan tumbal manusia sebelum batas waktu yang disepakati. Nyawa anggota keluarga dan dirinya sendiri bisa dijadikan sebagai tumbal pengganti.
2. Penyakit misterius yang sulit disembuhkan
Penyakit misterius yang muncul sebagai dampak dari pesugihan tidak langsung menjangkit secara tiba-tiba saat seseorang baru saja melakukan praktik tersebut. Biasanya, penyakit misterius akan tiba-tiba muncul jika orang itu tidak menuntaskan kesepakatan tertentu atau karena masa kontraknya sudah 'habis'.
Selain biasanya tergolong sebagai penyakit berat yang bisa meregang nyawa pengidapnya, penyakit misterius yang muncul sebagai bentuk tumbal dari pesugihan biasanya tidak bisa disembuhkan oleh penanganan medis. Malahan, bisa saja penyakitnya sama sekali tidak bisa disembuhkan dan orang yang menerima ganjaran itu hanya bisa pasrah menunggu ajal menjemput.
Baca Juga : Waspada! Ini Bahaya dari Pesugihan yang Bisa Bikin Cepat Kaya, Salah Satunya Keluarga Jadi Tumbal
Baca Juga : Seram! Ini Beberapa Gunung di Indonesia yang Menjadi Tempat untuk Cari Pesugihan
3. Tumbal keluarga sendiri
Pada gilirannya, siapa pun yang melakukan praktik pesugihan akan membawa masalah kepada keluarganya sendiri. Semua bentuk-bentuk tumbal yang disebutkan di atas pada akhirnya akan selalu menghadirkan risiko yang berat bagi keluarga.
Bahkan, ada bentuk tumbal yang mengisyaratkan nyawa anggota keluarga sendiri sebagai bayaran. Bisa suami atau istri, anak sendiri, orangtua, sepupu, dst. Jika semua anggota keluarga sudah habis karena semuanya ditumbalkan, ujung-ujungnya nyawa sendiri yang pada akhirnya harus dikorbankan juga.
4. Tumbal janin
Tumbal janin biasanya akan dikenakan pada pelaksana pesugihan yang merupakan pasangan suami istri, dan tumbal ini tidak hanya sekali diberikan. Sama seperti bentuk penumbalan orang lain, tumbal janin pun harus diberikan secara berkala.
Artinya, pasutri yang melakukan pesugihan harus terus-terusan mereproduksi anak hanya untuk ditumbalkan nyawanya. Janin yang dikorbankan pun tidak boleh berusia lebih dari 7 bulan.
Baca Juga : Ini Mitos Pesugihan Babi Ngepet yang Konon Bisa Membuat Kaya
Baca Juga : Ini Tiga Tempat Melakukan Ritual Pesugihan yang Populer di Indonesia
Baca Juga : Kisah Mitos Pesugihan Gunung Kawi yang Menunggu Daun Jatuh untuk Cepat Kaya, Benarkah?
5. Menjual usia
Orang yang menyetujui bentuk tumbal ini mungkin bisa dianggap sebagai orang yang sangat putus asa. Pasalnya, nyawa sendirilah yang jadi bayarannya. Namun, sama seperti bentuk tumbal berupa penyakit, bentuk tumbal ini tidak langsung dibayarkan persis setelah seseorang melakukan pesugihan.
Melainkan menjadi semacam batas waktu bagi orang tersebut untuk merenggut kenikmatan duniawi yang dia dapatkan dari hasil pesugihan-sebelum tiba saatnya nyawanya menjadi bayaran. Biasanya, sang tumbal akan membayar 'tagihan' saat sudah menginjak usia yang sudah disepakati dalam perjanjian.