Saat ini masih banyak orang yang percaya mengunjungi makam bisa mendapatkan berkah. Mulai dari minta rezeki hingga mencari kesaktian. Salah satunya yakni makam Nyonya Kompi yang berlokasi di Gang Kramat, Jalan Sumur Batu Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Meski dibilang area pemakaman, tapi emang area pemakaman yang satu ini lebih tepat disebut rumah. Pasalnya memang tempatnya berada dalam sebuah rumah. Area makam Nyonya Kompi dijaga oleh seorang perempuan tua berusia 65 tahun yang bernama Sarpiah. Rumahnya berlokasi hanya beberapa kaki dari makam Nyonya Kompi. Sarpiah menuturkan kalau dulunya makam ditunggu oleh kakeknya yang dikenal dengan nama Pak Pelor.
Lalu tanggung jawab untuk menjaga makam seharusnya diberikan kepada anaknya yang paling tua. Akan tetapi, anak tersebut meninggal sehingga dirinya yang harus menjaga makam tersebut.
Meski demikian, menjaga area makam Nyonya Kompi menjadi pesan terakhir dari sang kakek sebelum meninggal sehingga Sarpiah pun harus menjalankan amanat tersebut dengan baik.
Seperti yang telah disebutkan kalau di dalam bangunan seluas 3 x 7 meter ini hanya terdapat tiga buah makam. Meski demikian, tidak ada yang tahu pasti tentang identitas dari kedua makam lainnya. Namun menurutnya, kedua makam lainnya merupakan makam dari Pangeran Sabar dan Tunggul Sejati.
“Nenek juga gak tahu siapa, gak ngalamin ye. Taunye ini udah keramat aje dari dulu,” tutur sang nenek.
“Dari dulu cuma ada tiga emang. Dulukan banyak puhun di mari, ada puhun Jati, Kesambi, sekarang udeh ditebang-tebangin. Jadi bukan pemakaman umum,” lanjut Sarpiah.
Baca Juga : Kisah Misteri Batu Hidup dalam Makam Keramat di Gorontalo
Baca Juga : Kisah Misteri Batu Keramat di Dayeuhluhur yang Jika Diangkat Ringan Keinginannya Bisa Terkabul
Baca Juga : Kisah Makam Keramat Terpanjang di Tangerang yang Banyak Dikunjungi Para Pejiarah
Selain itu, kondisi dari pemakaman pun dulunya masih dibangun di atas batu bata dan diselimuti oleh lebatnya pepohonan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kondisi makam pun mulai dibenahi.
“Dulu masih gubuk, dibenahi sama uwa, sampe pinjem-pinjem duit satu juta dulu, itu kan banyak dulu ye. Sampe sekarang udah dikeramik begini, udeh agak cakep,” ucapnya.
Meskipun kondisi lingkungan yang tidak begitu luas, namun area pemakaman Nyonya Kompi kerap didatangi oleh masyarakat untuk melakukan ziarah. Masyarakat yang datang pun tidak hanya berasal dari dalam kota, namun juga berasal dari timur Pulau Jawa.
Biasanya sih mereka yang datang dari jauh akan menyempatkan waktunya untuk bermalam dan berpuasa bersama tiga makam tersebut. Selain itu, mereka juga akan memberikan uang kepada Sarpiah dan minta untuk dimasakin singkong rebus buat buka dan sahur.
Meski diperbolehkan untuk menginap, namun para peziarah dilarang untuk menginap lebih dari tiga malam. Larangan tersebut sebenarnya bukanlah berasal dari Sarpiah, akan tetapi dibuat oleh penghuni makam itu sendiri.
Sarpiah bercerita kalau dulu ada orang yang berniat untuk menginap hingga tujuh malam lamanya. Meski sudah mendapat ilham, namun orang tersebut tetap tidak mau balik. Pada akhirnya, badan orang tersebut menjadi demam dan meriang. Akibat kejadian itu, sang juru kunci mengaku tidak khawatir jika makam keramat tersebut disalahgunakan.
“Saya tahunya orang ke sini mau ziarah aje, mau cari berkah ye, baca Alfatihah, baca Yasin, doa-doa. Emang dulu sempet orang ke sini buat cari nomer-nomeran (togel), tapi udah gak ada sekarang. Soalnye ditegor sendiri ama dia (penghuni makam), kalau cari rezeki itu di luar, bukan di sini,” katanya panjang lebar.
Seperti layaknya orang yang berziarah, banyak orang yang menginginkan kesuksesan usai bertolak dari makam. Namun, ada mitos yang cukup dipercaya oleh para mereka yang berziarah ke makam ini.
Baca Juga : Fenomena Mistis di Komplek Makam Mbah Kuwu di Cirebon yang Kerap Dikunjungi Para Pejiarah
Baca Juga : Kisah Misteri Makam Orang Sakti di Banyumas yang Kerap jadi Tempat Ritual Warga
Baca Juga : Kisah Angker Makam Keramat Plangon di Cirebon Bikin Pasangan yang Berani Cabul Mati Gencet
Mitos tersebut kurang lebih menyatakan jika ada orang yang setelah berziarah ke makam, kemudian akhirnya mendapatkan kesuksesan, maka orang tersebut tidak boleh lupa untuk berziarah kembali ke makam tersebut. Kenapa? Karena konon jika mereka lupa, maka usaha yang tadinya sukses bisa bener-bener hancur berantakan hanya dalam sekejap.
“Banyakan udah sukses susah dateng kemari, udah gak inget (karena sibuk). Ade perempuan dateng kemari, punten bu saya udah sukses, saya punya ini punya ini, sekarang saya abis-abisan. Dia nangis-nangis di sini. Saya bilang gimane, ya situ sendiri yang lupa,” ujar Sarpiah.
Itu dia kisah mistis tentang area pemakaman Nyonya Kompi. Konon, Nyonya Kompi sendiri diyakini merupakan sosok perempuan berpakaian khas Tionghoa yang kerap menampakkan diri tengah duduk di atas makam paling ujung kanan. Buat kamu yang penasaran, silakan langsung datengi aja ke tempatnya.