Salah satu dusun di Provinsi Jawa Timur terbilang unik karena dusun tersebut hanya bisa dihuni oleh 26 kepala keluarga saja. Dusun Karang Kenek namanya, dusun ini berada di Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo dihuni oleh 26 kepala keluarga bukan tampa alasan melainkan akibat mitos.
Mitos itu pun membuat Dusun Karang Kenek kemudian dikenal juga sebagai dusun mistis. Sementara itu, masyarakat setempat justru merasa bangga karena dusun mereka memiliki tradisi budaya unik yang bisa diperkenalkan ke masyarakat luas.
Baca Juga:
Serem! Hantu Jembatan Kayu Turi, Beri Uang ke Warga yang Melintas
Kisah Warga Awar-awar Bersahabat dengan Buaya Sungai Porong
Seram! Daftar Jembatan Angker dari Sabang Hingga Marauke
Sampai sekarang, kepercayaan bahwa dusun itu hanya bisa ditinggali oleh 26 keluarga tetap diindahkan oleh masyarakat setempat.
Mitos yang kini menjadi ciri khas Dusun Karang Kenek dimulai dari cerita hidup leluhur. Dikisahkan, orang pertama yang mendiami dusun Karang Kenek terlibat perjanjian dengan makhluk gaib. Hal itu dilakukan pada saat Tumenggung memimpin sebuah pedepokan di dusun tersebut.
Sementara itu, masyarakat yang mendiami Dusun Karang Kenek sekarang ini tidak semuanya mengetahui cerita tersebut. Mayoritas penduduk hanya mengetahui adanya sosok Pangeran Tunggul Angin, leluhur yang berjasa bagi Dusun Karang Kenek di masa silam yang sampai sekarang masih terus dikenang jasanya oleh warga setempat.
Warga Dusun Karang Kenek sendiri tidak pernah mempermasalahkan mengenai mitos 26 kepala keluarga yang berlaku di sana. Justru mereka bangga karena dusun yang mereka tinggali memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan dusun lain.
Dusun Karang Kenek ini kemudian dikenal juga dengan sebutan Karang Kenek 26. Hal itu lantaran kuatnya mitos yang melingkupi dusun tersebut. Keyakinan warga dusun tentang mitos itu semakin kuat lantaran pernah ada beberapa bukti yang menguatkannya.
Apabila di dusun itu jumlah keluarganya lebih dari 26, ada saja hal yang terjadi. Mulai dari tidak betah atau ada juga yang meninggal dunia. Peristiwa-peristiwa masa lalu itulah yang semakin mengekalkan mitos Karang Kenek 26.
Mayoritas penduduk Karang Kenek 26 bermata pencaharian sebagai petani atau pedagang. Kawasan Dusun Karang Kenek tampak lengang karena memang hanya dihuni oleh 26 keluarga. Oleh karena itu, tanah-tanah kosong membentang luas di dusun ini.
Tanah-tanah kosong itu kemudian dimanfaatkan sebagai kawasan wisata. Tidak tanggung-tanggung, kawasan wisata Karang Kenek 26 kini menjadi salah satu wisata andalan di Situbondo.
Kawasan wisata Karang Kenek 26 dibangun di atas lahan seluas 1,6 hektare. Bangunan-bangunan di kawasan wisata ini sebagian besar terbuat dari bambu. Bambu menjadi pilihan sebagai simbol dari kearifan lokal.
Pembangunan kawasan wisata Karang Kenek 26 dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada tahun 2018 dengan dana sebesar Rp 400 juta. Tahun berikutnya, pembangunan tahap kedua dilaksanakan dengan dana sebesar Rp 350 juta. Dana itu bersumber dari Dana Desa (DD) Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Baca Juga:
Hati-hati! Ini Beberapa Tol di Indonesia Terkenal Seram dan Sering Memakan Korban Jiwa
Jenglot, Benda Seram Harus Diberi Darah Tiap Hari, Malapetaka Bila Tidak Dituruti
Dibangun di tengah area persawahan menjadikan kawasan wisata Karang Kenek 26 memiliki pemandangan indah dan hawa yang sejuk. Terlebih ketika sore hari, menikmati matahari tenggelam dari kawasan wisata ini menjadi pilihan wisata yang menyenangkan. Beberapa pengunjung sengaja datang menjelang sore untuk menikmati senja dari Karang Kenek 26.
Letak kawasan wisata Karang Kenek 26 tidak jauh dari pusat kota Situbondo. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke kawasan wisata ini sekitar 15 menit. Kemudahan akses jalan menuju kawasan wisata Karang Kenek 26 memungkinkan pengunjung menggunakan moda transportasi apa saja.
Sumber: merdeka.com