Makam Air Mata Ratu Ibu di Madura ini Menyimpan Cerita Membuat Kamu Lebih Menghargai Perasaan Kaum Perempuan

Makam Air Mata Ratu Ibu di Madura ini Menyimpan Cerita Membuat Kamu Lebih Menghargai Perasaan Kaum Perempuan

Ekel Suranta Sembiring
2020-07-14 15:47:13
Makam Air Mata Ratu Ibu di Madura ini Menyimpan Cerita Membuat Kamu Lebih Menghargai Perasaan Kaum Perempuan
Makam Air Mata Ratu Ibu (foto: Trivadvisior)

Makam Air Mata Ibu yang berada di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur ini menyimpan cerita yang menggambarkan cinta seorang wanita atau seorang ibu di Indonesia.

Setelah berkunjung Makam Air Mata Ibu yang berjarak 11 km dari Kota Bangkalan ini Anda akan lebih menghargai perasaan kaum perempuan.

Baca Juga: 

Dijaga Noni Belanda, Mercusuar Angker di Bangkalan Simpan Misteri

Kerap Menelan Korban, Jembatan Suramadu di Jatim Ini Jadi Momok Menakutkan Pengendara, Begini Pesan dari Peramal

Misteri Harimau Pengambil Mayat Bayi di Gunung Geger, Bangkalan, Pasangan Kekasih yang Melewatinya Bakal Cekcok

Ratu Ibu adalah seorang wanita yang bernama Sarifah Ambani. Wanita keturunan dari Sunan Giri ini adalah seorang istri yang sangat taat, patuh dan sangat mencintai suaminya, Raja Cakraningrat. 

Raja Cakraningrat adalah seorang raja yang sangat dihormati dan diagungkan oleh masyarakat Madura pada saat itu. Raja Cakraningrat memimpin Madura pada tahun 1624 atas perintah Sultan Agung dari Mataram.

Raja Cakraningrat terkenal akan kepandaiannya, kepawaiannya, dan tenaga yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin. Maka, Sultan Agung Mataram membutuhkan jasa Raja Cakraningrat untuk membantunya membangun Mataram.

Sehingga, Ratu Ibu sering ditinggal oleh suami tercintanya. Perasaan sedih pun melanda Ratu Ibu, walaupun istri seorang raja, tapi hatinya adalah hati wanita biasa. Hampir siang malam beliau sedih karena ditinggal suaminya bertugas ke Mataram.

Ratu Ibu memilih untuk bertapa ketika perasaan sedih mengguncang dirinya. Dalam pertapaannya, Ratu Ibu meminta kepada Yang Maha Kuasa agar suaminya tetap sehat dan agar kelak tujuh turunannya bisa menjadi pemimpin dan penguasa Madura.

Hingga suatu hari saat Raja Cakraningrat pulang ke Madura, perasaan Ratu Ibu pun berbunga-bunga. Selain senang karena suaminya pulang, Ratu Ibu juga bercerita dirinya bertapa dan berdoa agar tujuh keturunanya menjadi pemimpin Madura.

Namun, bukannya rasa senang atau pun pujian yang diucapkan oleh Raja Cakraningrat, tetapi justru kemarahan dan kekecewaan. Raja Cakraningrat kesal karena istrinya hanya berdoa agar tujuh turunannya yang menjadi raja. Sebab, Raja Cakraningrat ingin semua keturunannya menjadi pemimpin Madura.

Mendengar hal tersebut Ratu Ibu pun sedih dan merasa bersalah. Saat suaminya kembali ke Mataram untuk bertugas, Ratu Ibu kembali ke pertapannya di Desa Baduran. Saat bertapa Ratu Ibu terus menangis tanpa henti, hingga konon air matanya membanjiri tempat pertapannya. Hal tersebut terus berlangsung hingga beliau wafat.

Di Desa Baduran tidak hanya terdapat makam Ratu Ibu. Di sana juga terdapat makam Raja Madura dari abad ke-16 hingga ke abad ke-19. Konon makam raja tersebut adalah tujuh turunan dari sang Ratu Ibu.

Selain nilai sejarah yang tinggi, keunikan seni arsitektur pada makam dan beberapa pahatan batu di sekitar makam menjadikan suasana makam ini begitu sakral dan mistis. Tidak sedikit pula traveler datang ke tempat ini untuk berwisata ziarah.

Baca Juga:

Museum Cakraningrat di Bangkalan ini Sering Terjadi Kisah Mistis, ini Beberapa Cerita yang Mengalaminya

Gambaran Desa Pocong, Benarkah Namanya Terkait dengan Legenda Pemberontak Kejam di Indonesia?

Selain Terkenal Angker, Mercusuar Sembilangan di Bangkalan ini Menyimpan Mitos Mengerikan Bagi Pasangan yang Berstatus Pacaran

Dengan berkunjung ke Makam Ratu Ibu, bagi para wanita akan mendapatkan pelajaran tentang pengorbanan dan rasa iklhas sebagai seorang istri. Serta bagi para pria, Anda akan lebih belajar dan lebih menghargai tentang perasaan dan hati seorang wanita.

Sumber: Detik.com


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30