Setiap tahun pada 18 Juni dikenal sebagai Hari Sushi Internasional. Hari peringatan ini baru dimulai pada 2009.
Namun keberadaan sushi sebenarnya sudah sangat lama.
Dikutip dari Newsd.in, Kamis 18 Juni 2020, cikal bakal sushi awalnya berasal dari metode pengawetan ikan dari Asia Tenggara yang kemudian menyebar ke China, baru ke Jepang, bernama narezushi.
Baca Juga: Lezatnya Taste of Japan dan Minion, Menu Baru McDonald's Indonesia
Narezushi merupakan cara mengawetkan ikan dengan cara menaruh ikan di atas nasi asin, kemudian dibungkus dengan daun. Ikan lantas mengalami proses fermentasi.
Proses inilah yang membuat ikan tetap layak makan dan nikmat disantap meskipun disimpan lama.
Awalnya nasi asin pada narezushi akan dibuang dan hanya ikannya saja yang dikonsumsi. Jadi bisa dibilang narezushi belum mirip dengan sushi yang kita santap saat ini.
Kemudian ada makanan yang disebut namanare, hidangan ini dibuat dari ikan mentah yang dibungkus dengan lapisan kulit ikan. Ikan dikonsumsi sebelum rasanya berubah.
Dari kedua makanan inilah sushi konon berasal, yang awalnya bertujuan untuk pengawetan ikan polanya berubah menjadi masakan jenis baru.
Cikal bakal sushi modern, muncul pada zaman Edo sekitar tahun 1600-1800 di Jepang.
Pada zaman ini ikan dan sayur ditaruh di atas nasi dengan ukuran cukup besar, sebesar onigiri. Pada perkembangannya dicampurkan dengan cuka.
Baca Juga: Begini Efek Mantrubasi untuk Kesehatan, Nomor 3 Bikin Kaget
Seiring waktu sushi menjadi makanan cepat saji di zaman Edo yang dapat disantap jika buru-buru dan dijual di tenda-tenda kaki lima.
Hari Sushi Internasional juga menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan sushi pada orang lain dengan cara memberikan sushi.