Kemenag Cetak Sejarah, Gelar Perayaan Natal Bersama Pertama pada 20 Desember 2025

Kemenag Cetak Sejarah, Gelar Perayaan Natal Bersama Pertama pada 20 Desember 2025

Sherin Monica
2025-11-26 16:30:00
Kemenag Cetak Sejarah, Gelar Perayaan Natal Bersama Pertama pada 20 Desember 2025
Kemenag gelar Natal bersama perdana sebagai simbol penguatan toleransi.

Kementerian Agama (Kemenag) RI akan mencatat sejarah baru dengan menggelar perayaan Natal bersama untuk pertama kalinya pada 20 Desember 2025. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut langkah ini sebagai komitmen nyata Kemenag dalam memperkuat kerukunan dan merawat keberagaman di Indonesia. Ia menegaskan bahwa Indonesia adalah “lukisan terindah di muka bumi” yang harus dijaga dari perpecahan, termasuk melalui agenda lintas iman seperti perayaan Natal bersama.


BACA JUGA : Kadin Solo ingatkan dampak konflik Keraton terhadap iklim usaha dan pariwisata


Selama ini, perayaan Natal di lingkungan pemerintah biasanya dilakukan secara sektoral oleh umat Kristen dan Katolik, sementara Kemenag sendiri belum pernah menyelenggarakannya sebagai institusi negara. Nasaruddin menilai sudah waktunya Kemenag memberi teladan sebagai rumah besar bagi seluruh umat beragama dengan menjadi penyelenggara langsung perayaan tersebut. Ia berharap kegiatan ini menjadi simbol bahwa Kemenag berada di garis depan dalam memperkuat toleransi nasional.



Dalam sambutannya, Nasaruddin menekankan bahwa kerukunan adalah fondasi utama kemajuan bangsa. Ia mencontohkan banyak negara kaya yang tidak mampu menikmati stabilitas karena konflik internal. Indonesia, yang masih termasuk negara paling damai di dunia, dinilai dapat mempertahankan keharmonisannya berkat peran besar Kemenag dalam membina hubungan antarumat beragama.


BACA JUGA : Prabowo Siapkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza, Fokus Kesehatan dan Rekonstruksi


Menag juga menggarisbawahi bahwa penyelenggaraan Natal bersama ini bukan bentuk penyeragaman keyakinan, melainkan penghormatan terhadap nilai-nilai toleransi. Menurutnya, semua agama mengajarkan kebaikan dan menghalalkan toleransi, sehingga menjaga kerukunan adalah tugas bersama. Melalui langkah bersejarah ini, Kemenag berharap dapat membuka ruang dialog, memperkuat solidaritas, dan menjadi teladan bagi lembaga-lembaga lain di Indonesia.


Share :