Prabowo Siapkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza, Fokus Kesehatan dan Rekonstruksi

Prabowo Siapkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza, Fokus Kesehatan dan Rekonstruksi

Sherin Monica
2025-11-14 20:02:49
Prabowo Siapkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza, Fokus Kesehatan dan Rekonstruksi
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan rencana Indonesia mengirim pasukan perdamaian ke Gaza usai bertemu petinggi militer Yordania.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana mengirim pasukan perdamaian Indonesia ke Gaza, Palestina, melalui koordinasi dengan pemerintah Yordania. Langkah ini menjadi bentuk komitmen Indonesia dalam mendukung upaya stabilisasi, rekonstruksi, serta proses perdamaian di wilayah konflik tersebut.



“Presiden Prabowo menyiapkan pasukan cukup besar karena kita juga sedang memperkuat pembangunan kekuatan nasional di Indonesia,” ujar Sjafrie, dikutip dari Kompas.com, usai bertemu Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania, Mayor Jenderal Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity, di Kementerian Pertahanan, Jumat (14/11).


Sjafrie menegaskan bahwa prajurit yang akan diberangkatkan bukan pasukan tempur, melainkan personel dengan keahlian di bidang kesehatan dan konstruksi. Menurutnya, hal ini sesuai dengan kebutuhan situasi Gaza yang kini tengah bergerak menuju fase pemulihan.



“Pemikiran beliau (Presiden Prabowo), kita maksimalkan 20.000 prajurit yang kita siapkan, dengan fokus pada bidang kesehatan dan pembangunan infrastruktur,” tuturnya.



Ia menjelaskan bahwa rencana pengiriman pasukan perdamaian ini muncul setelah pemerintah melihat perkembangan positif terkait gencatan senjata serta upaya pelucutan senjata antara Palestina dan Israel. Dengan situasi yang mulai stabil, Indonesia berharap dapat berkontribusi dalam memperpanjang masa damai sekaligus mempercepat proses rekonstruksi dan perundingan politik di kawasan tersebut.



Menurut Sjafrie, rencana pengiriman pasukan Indonesia masih memerlukan persetujuan dari berbagai pihak internasional. Pemerintah mempertimbangkan dua opsi mekanisme misi perdamaian: di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau melalui kerja sama organisasi internasional yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.



“Hal ini memerlukan pembicaraan mendalam dan kesepakatan bersama. Indonesia siap mendukung apabila negara-negara yang memiliki kompetensi setuju atas keterlibatan kita,” ujarnya.



Sjafrie menyebut ada lima negara yang menjadi mitra kunci dalam rencana ini, yaitu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA). Jika kelima negara tersebut memberikan persetujuan, Indonesia menyatakan siap mengirim pasukan perdamaian dengan semangat kemanusiaan dan solidaritas internasional.


Share :