Dana Jumbo Rp 200 Triliun Resmi Dilepas ke Perbankan, Purbaya Tegaskan Tak Boleh Dipakai Beli SBN

Dana Jumbo Rp 200 Triliun Resmi Dilepas ke Perbankan, Purbaya Tegaskan Tak Boleh Dipakai Beli SBN

Rama
2025-09-13 01:15:00
Dana Jumbo Rp 200 Triliun Resmi Dilepas ke Perbankan, Purbaya Tegaskan Tak Boleh Dipakai Beli SBN
Menteri Keuangan, Purbaya Yudha Sadewa (Foto: Antara)

Kabar besar datang dari dunia keuangan Indonesia. Menteri Keuangan, Purbaya Yudha Sadewa memastikan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun yang sebelumnya parkir di Bank Indonesia (BI) resmi dikucurkan ke perbankan mulai Jumat (12/9/2025) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.

Dana jumbo ini langsung dialirkan ke lima bank pelat merah, yakni Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, dan BSI.

“Kita kirim ke lima bank, Mandiri, BRI, BTN, BNI, BSI. Di Mandiri itu kita taruh Rp 55 triliun, BRI Rp 55 triliun, BTN Rp 25 triliun, BNI Rp 55 triliun, BSI Rp 10 triliun. Itu jadi dananya akan kita kirim sudah saya setuju tadi pagi, sebentar lagi dikirim,” kata Purbaya.

Purbaya menegaskan penempatan dana tersebut bukan dalam bentuk deposito, melainkan lebih fleksibel seperti giro sehingga likuiditas bank tetap aman.

“Artinya bukan time deposit tapi semacam dekat-dekat (giro) ini cukup kayak seperti giro cukup likuid. Enggak ada (tenornya), on call, tapi kita bisa hitungannya seperti apa likuiditas kita jadi harusnya perbankan cukup aman kalau mau pakai uang itu,” ujarnya.

Namun, Purbaya juga memberi aturan ketat. Bank penerima dana tidak boleh menggunakan uang ini untuk membeli SRBI maupun SBN. Dana ini harus benar-benar diputar lewat penyaluran kredit ke masyarakat dan dunia usaha.

“Kalau dia enggak pakai dia rugi sendiri, kan ada cost sekitar 4 persen ya cost-nya, kalau dia enggak menyalurkan kredit kan dia harus bayar uang itu, mereka pasti akan berpikir keras untuk menyalurkan dana itu,” tutur Purbaya.

Dengan kucuran Rp 200 triliun ini, pemerintah berharap perbankan semakin berani menyalurkan kredit, menjaga likuiditas tetap sehat, dan mendorong ekonomi nasional bergerak lebih cepat.


Share :