Pada 10 Januari, Pengadilan Distrik Barat Seoul menggelar sidang pertama terkait gugatan ganti rugi senilai ₩2 miliar (sekitar Rp 22 miliar) yang diajukan oleh agensi hiburan Belift Lab terhadap Min Heejin, salah satu tokoh kreatif terkemuka di industri K-pop. Gugatan ini berawal dari tuduhan yang dilontarkan Min Heejin pada konferensi pers tahun lalu, di mana ia menyatakan bahwa grup ILLIT telah meniru konsep grup NewJeans yang diasuh olehnya.
Tuduhan yang Memicu Perselisihan
Pada April 2024, Min Heejin, direktur kreatif di balik kesuksesan NewJeans, mengungkapkan pandangannya mengenai teaser foto promosi ILLIT yang menurutnya memiliki kemiripan mencolok dengan tema dan konsep NewJeans. Tuduhan ini langsung memicu perdebatan luas di kalangan penggemar K-pop dan pelaku industri. Min Heejin mengklaim bahwa konsep nostalgia Y2K yang menjadi ciri khas NewJeans telah dijiplak oleh ILLIT, yang berada di bawah naungan Belift Lab.
Belift Lab dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Mereka menyatakan bahwa konsep ILLIT telah diselesaikan secara internal pada Juli 2023, jauh sebelum proposal terkait NewJeans diajukan pada Agustus 2023. Pihak Belift Lab menilai pernyataan Min Heejin tidak berdasar dan telah mencemarkan nama baik grup serta agensi mereka.
Kerugian yang Diklaim oleh Belift Lab
Menurut dokumen pengadilan, Belift Lab mengungkapkan bahwa tuduhan Min Heejin berdampak serius pada operasional mereka. Jumlah pengikut media sosial ILLIT dilaporkan mengalami penurunan signifikan, penjualan album grup melemah, dan beberapa kontrak iklan yang sedang dalam tahap negosiasi akhirnya dibatalkan. Akibat kerugian tersebut, Belift Lab menuntut ganti rugi sebesar ₩2 miliar.
Dalam persidangan, hakim merangkum posisi Belift Lab sebagai berikut:
- Orisinalitas Konsep: Konsep ILLIT berfokus pada tema remaja asli, berbeda dengan nostalgia Y2K yang menjadi ciri khas NewJeans.
- Klaim Palsu: Tidak ada interaksi atau pertukaran ide antara tim kreatif kedua grup.
- Dampak Negatif: Pernyataan Min Heejin dianggap sebagai kebohongan yang mencemarkan nama baik dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
Pembelaan Min Heejin
Sebagai tanggapan, Min Heejin menyatakan bahwa pernyataannya bukanlah sebuah kebohongan, melainkan opini yang bertujuan untuk menyuarakan kepentingan publik dalam menjaga orisinalitas seni. Ia membantah adanya niat untuk mencemarkan nama baik atau mengganggu operasional Belift Lab.
Min Heejin juga menyoroti bahwa reaksi publik terhadap teaser foto ILLIT bukan sepenuhnya karena komentarnya, melainkan karena adanya kemiripan visual yang secara spontan diidentifikasi oleh penggemar K-pop.
Gugatan Balik dari Min Heejin
Perselisihan semakin memanas ketika Min Heejin memutuskan untuk mengajukan gugatan balik terhadap CEO Belift Lab. Berdasarkan Undang-Undang Jaringan Informasi dan Komunikasi, ia menuduh CEO tersebut melakukan pencemaran nama baik terhadap dirinya di ruang publik. Dalam gugatan tersebut, Min Heejin juga menuntut ganti rugi sebesar ₩5 miliar (sekitar Rp 55 miliar).
Dampak pada Industri K-pop
Kasus ini tidak hanya menjadi perbincangan di Korea Selatan, tetapi juga di komunitas K-pop internasional. Para penggemar dari kedua grup terpecah dalam mendukung pihak yang mereka anggap benar. Selain itu, sengketa ini mengangkat isu penting mengenai orisinalitas, etika kompetisi, dan dampak pernyataan publik dari figur terkenal di industri hiburan.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Dengan jumlah ganti rugi yang fantastis dan dampak reputasi yang signifikan, kasus ini akan menjadi preseden penting di industri hiburan Korea Selatan. Apakah Belift Lab berhasil membuktikan bahwa pernyataan Min Heejin adalah kebohongan yang merugikan? Ataukah Min Heejin mampu mempertahankan posisinya sebagai kreator yang peduli terhadap hak kekayaan intelektual?
Sidang berikutnya akan menentukan arah perselisihan ini, sekaligus memberikan gambaran tentang bagaimana pengadilan Korea Selatan menangani kasus pencemaran nama baik dalam konteks industri hiburan.