Tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air yang meledak di Korea Selatan masih meninggalkan luka mendalam, sementara proses identifikasi korban terus dilakukan oleh pihak berwenang. Berdasarkan laporan World of Buzz yang dikutip Liputan6.com pada Kamis (2/1/2025), dari total 179 jenazah korban, hanya lima yang ditemukan dalam keadaan utuh meski kondisinya sangat parah. Sisanya ditemukan terpecah menjadi 606 bagian yang tersebar di lokasi kejadian.
Tragedi ini menyisakan dua kru yang selamat, namun salah satunya mengalami kehilangan sebagian ingatan sehingga sulit mengingat detil kejadian naas tersebut.
Menurut laporan BBC, inspeksi pra-penerbangan yang dilakukan beberapa jam sebelum kecelakaan tidak menemukan adanya masalah pada pesawat. Meski begitu, dugaan sementara mengarah pada faktor eksternal seperti kemungkinan serangan burung atau kondisi cuaca buruk, namun penyebab pasti insiden ini masih dalam penyelidikan.
CEO Jeju Air, Kim Yi-bae, menegaskan bahwa seluruh pesawat yang dioperasikan oleh maskapai tidak akan diizinkan terbang tanpa persetujuan tim pemeliharaan terkait keamanan, sehingga keselamatan penumpang menjadi prioritas utama.