Bawaslu Selidiki Dugaan Kecurangan Pemilu di Wonogiri dan Wonosobo Terkait Paslon 03

Bawaslu Selidiki Dugaan Kecurangan Pemilu di Wonogiri dan Wonosobo Terkait Paslon 03

Angling Pamungkas
2024-02-12 17:37:40
Bawaslu Selidiki Dugaan Kecurangan Pemilu di Wonogiri dan Wonosobo Terkait Paslon 03
Pemilu 2024

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan melakukan penyelidikan terkait dugaan kecurangan pemilu yang terjadi di Wonogiri dan Wonosobo, Jawa Tengah. Kedua kasus ini diduga menguntungkan untuk salah satu paslon yakni pasangan nomor urut 03, Ganjar-Mahfud.

Pada kasus pertama, Polisi menemukan ratusan kaos Paslon nomor urut 03 serta uang puluhan juta rupiah ketika menangkap Ketua Panitia Pemilihan Kecapatan (PPK) Wonogiri, HBR alias Papid (49) terkait kasus narkoba jenis ganja. Papid diamankan oleh pihak polisi pada Jumat, (9/2) dengan barang bukti ganja sebanyak 5,83 gram.

"Saat kami lakukan penggeledahan di dalam mobil, mencari barang bukti lain seperti biasanya, kami dapati kaos-kaos bergambar paslon 03 dan sejumlah uang di dalam tas dan di dalam amplop-amplop coklat, nilainya 63 juta rupiah. Tersangka mengaku uang pemberian salah satu Komisioner KPU. Ya sudah, kita gandeng Bawaslu untuk mendalami karena ada kemungkinan ada dugaan pelanggaran pemilunya," ungkap Kapolres Wonogiri AKBP Indra Waspada, Minggu, (11/2).

Temuan ini kemudian akan ditangani oleh Bawaslu karena diduga berkaitan dengan kampanye gelap dari salah satu paslon.

Sementara itu, di Wonogiri puluhan warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (Kompilasi) mendatangi Bawaslu Wonosobo. Mereka melaporkan oknum KPU Wonosobo yang diduga melanggar dan menguntungkan paslon nomor urut 3.

"Kedatangan kami membawa berkas pengaduan sekaligus bukti flashdisk percakapan yang di dalam percakapan ini ada sekian banyak dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh komisioner KPU Wonosobo," ungkap perwakilan Kompilasi, Abdul Kholiq Arif di kantor Bawaslu, Senin (12/2).

Selain itu, Kholiq juga membawa rekaman CCTV yang menunuukan adanya pertemuan antara terlapor dengan PPL di kecamatan Wonosobo. Pertemuan tersebut dalam rangka menyerahkan sejumlah uang untuk didistribusikan pada petugas PPS dengan harapan dapat memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud.

"Terlapor memanggil sekian banyak PPK. Terdiri dari PPK dari 10 Kecamatan dari total 15 kecamatan di Wonosobo. Yang tidak itu Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, Kepil, Kalikajar, Kertek. 10 kecamatan lain itu yang dipanggil oleh terlapor,” ujarnya.

"(Bukti) ini sangat kuat. Ada foto CCTV, ada rekaman percakapan. Untuk uang sebanyak Rp 183 juta yang hendak dibagi. Saat ini sudah sampai di tangan PPK. Ini tindakan yang tidak masuk akal," tegasnya.


Share :

HEADLINE  

Viral! Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Pidato di D-8

 by Ramadhan Subekti

December 23, 2024 17:10:00


Petisi Tolak PPN 12% Untuk Presiden Prabowo Tembus 100 Ribu Orang

 by Ramadhan Subekti

December 19, 2024 13:36:55


COVID-19 Melonjak di Jepang, 15 Ribu Kasus Baru Dilaporkan

 by Ramadhan Subekti

December 17, 2024 21:45:00


Babak Baru Omnibus Law, Kepala Daerah Dipilih DPRD?

 by Ramadhan Subekti

December 17, 2024 15:00:54