Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Sanksi Denda Hingga Tak Bisa Ikut Turnamen Internasional Mengancam

Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Sanksi Denda Hingga Tak Bisa Ikut Turnamen Internasional Mengancam

Ajeng Conny Pradestina
2023-03-30 10:53:47
Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Sanksi Denda Hingga Tak Bisa Ikut Turnamen Internasional Mengancam
Piala Dunia U-20 2023 Batal Digelar di Indonesia

Setelah FIFA secara resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Indonesia terancam sejumlah sanksi mulai dari denda hingga tak bisa mengikuti turnamen Internasional.

Seperti diketahui, FIFA telah memutuskan untuk mencari tuan rumah baru untuk gelaran Piala Dunia U20 2023 yang digelar Mei hingga Juni mendatang. Sebelumnya FIFA juga membatalkan drawing Piala Dunia di Bali yang semestinya dilaksanakan pada 31 Maret 2023. Hal ini buntut dari sejumlah penolakan kehadiran timnas Israel ke Indonesia sebagai salah satu peserta Piala Dunia U20.

Setelah berbagai persiapan yang dilakukan oleh PSSI dan Pemerintah, apa saja dampak yang mungkin akan dihadapi oleh Indonesia dari pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia? Berikut ulasannya.

Baca juga: Gagal Main di Piala Dunia U-20, Pemain Timnas Lampiaskan Kekecewaan di Instagram Ganjar Pranowo

1. Denda dari FIFA


Hingga saat ini, FIFA memang belum menjelaskan potensi sanksi seperti apa yang akan diberikan pada Indonesia. Namun diperkirakan Indonesia akan diminta membayar denda akibat batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Dalam aturan FIFA terbaru, asosiasi atau klub akan dikenakan danksi denda minimal 10 ribu Swiss Franc atau sekitat Ro 165 juta apabila pertandingan tak dapat berlangsung. Sementara di gelaran Piala Dunai 2022 lalu, Asosiasi yang mundur sebelum 30 hari dikenakan denda sebesar CHF 250 ribu atau Rp 4,1 Miliar atau denda CHF 500 ribu (Rp 8,2 Miliar) jika sebelum 30 hari pelaksanaan.

2. Tidak Bisa Ikut Turnamen Internasional


Salah satu sanksi berat lainnya yang mengancam Indonesia adalah tak bisa mengikuti turnamen Intenasional. Pada aturan Piala Dunia 2022 lalu, FIFA memberikan sanksi disiplin tambahan termasuk pengusiran asosiasi yang mundur dari kompetisi FIFA.

3. Tidak Bisa Menggelar Piala Dunia Hingga Olimpiade


Ancaman lainnya adalah Indonesia tidak bisa menjadi kandidat tuan rumah untuk ajang bergensi lainnya seperti Piala Dunia hingga Olimpiade. Jika hal ini terjadi, banyak pihak yang dirugikan seperti pemain, pelatih, wasit, klub, hingga masyarakat yang mencari penghasilan terkait dengan hal ini.

4. Dikucilkan Negara Lain


PSSI juga mengkhawatirkan bahwa pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 akan membuat negara ini dikucilkan oleh negara lain.  Indonesia juga bisa dikecam karena mencampuradukan urusan olahraga dengan politik.

5. Kerugian Biaya


Kerugian biaya pasti menjadi salah satu yang terbesar bagi Indonesia. Karena sebelumnya pemerintah telah menganggarkan triliunan rupiah untuk persiapan pelaksanaan Piala Dunia U20 termasuk untuk renovasi sejumlah stadion yang digunakan untuk pertandingan.

Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, PSSI Terancam Sanksi

Kementerian PUPR sebelumnya telah mengatakan butuh dana Rp 400 Miliar untuk merenovasi stadion. Sementara Kemenpora mengajukan dana sebesar RP 500 miliar pada tahun 2022 dan jumlah yang sama kembali diajukan di tahun 2023 untuk Piala Dunia U20. Totalnya sekitar 1,4 Triliun telah dikeluarkan pemerintah untuk penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023.

Pertemuan Erick Thohir dan FIFA


Sebelum FIFA resmi mencabut status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U20 2023, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah melakukan upaya negosiasi dengan bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu, 29 Maret 2023.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Erick melakukan diplomasi serta negosiasi agar Piala Dunia U20 tetap dilaksanakan di Indonesia dan mencari solusi terbaik untuk polemik yang ada. 

Namun upaya maksimal yang dilakukan Erick Thohir bersama tim PSSI tetap berakhir dengan keputusan FIFA untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Sebagai anggota FIFA, Erick menyebutkan bahwa Indonesia harus tunduk atas kewenangan dan keputusan tersebut.

"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," kata Erick dari Doha, dikutip dari keterangan media.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30