Inilah fakta lengkap terkait pembunuhan bocah berusia 11
tahun yang dilakukan oleh 2 remaja bernama Adrian (17) dan Faisal (14).
Keduanya membunuh M. Fadli Sadewa dengan niat akan menjual organ tubuh korban
di Internet. Hal tersebut mereka lakukan lantaran tergiur dengan harga organ manusia
yang sangat mahal dan ingin kaya.
Setelah dibunuh, jenazah korban dibuang di jembatan Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros.
Korban Diculik dan Dibunuh
Pelaku menjemput korban di depan sebuah minimarket di Jalan
Batua Raya, Makassar, Minggu (8/1) sekitar pukul 17.00 WITA. Korban diiming-imingi
imbalan Rp50ribu untuk membantu membersihkan rumah Adrian.
Selanjutnya korban dibawa kerumah Adrian dan diberi laptop
serta headset. Saat itulah pelaku mencekik dan membenturkan korban ke tembok
sebanyak 3 hingga 5 kali.
Motif Pembunuhan Berniat Jual Organ
Mereka membunuh lantaran terpengaruh dengan hasil pencarian
di internet melalui Yandex, mesin pencari buatan Rusia.
"Berdasarkan keterangan pelaku, mereka sering membuka
Yandex, melihat penjualan organ-organ sel atau tubuh manusia," kata
Kapolsek Panakkukang, Kompol Abdul Azis, Selasa (10/1).
Setelah korban meninggal dunia, pelaku AR kemudian
menghubungi calon pembeli organ manusia melalui email. Namun tak ada jawaban
dari calon pembeli dan mereka tidak tahu bagaimana cara mengambil organ.
Tidak Tahu Lokasi Organ Tubuh yang Hendak Diambil
Menurut pengakuan pelaku, mereka tidak mengetahui lokasi
organ tubuh yang hendak diambil.
"Saya mau ambil ginjal, namun tidak tahu di mana,"
kata Adrian.
Menurut Adrian, ginjal yang akan diambil dapat terjual lebih
dari 1 miliar dan ingin ia gunakan untuk membantu orang tua.
"Yang saya baca, harga ginjal 80 ribu dolar (setara Rp
1,2 miliar). Tadinya uang yang akan didapatkan ini akan saya gunakan untuk
membangun rumah, membantu orang tua," imbuhnya.
Jasad Dibuang ke Sungai
Karena panik tidak berhasil menjual organ tubuh, akhirnya
kedua pelaku membuang mayar korban ke Jalan Inspeksi Kanal, Moncongloe, Maros.
Keluarga korban yang kehilangan membuat laporan orang hulang
di Polsek Panakkukang. Setelah penyidikan, polisi menemukan jejak CCTV yang
menunjukan korban dijemput pelaku AR.
"Anggota melakukan penyisiran CCTV dan mencari saksi-saksi dan diperoleh CCTV depan Indomaret Jalan Batua Raya bahwa korban dijemput pelaku AR," ujar Kasi Humas Polsek Panakkukan, Rabu (10/1).
Rumah Pelaku di Rusak Warga
Ulah pelaku membuat warga kesal hingga akhirnya mendatangi
rumah pelaku dan menghancurkannya. Sejumlah warga mendatangi rumah Adrian di
Jalan Batua Raya XIV, Makassar dan membongkar rumah keluarga Adrian.
Selain itu, rumah milik pelaku di Jalan Batua Raya X B
Makassar yang dimanfaatkan orang tua pelaku sebagai toko kelontong juga telah dipasang
garis polisi.
Korban Dimakamkan
Korban telah diautopsi di Biddokkes Polda Sulsel di RS
Bhayangkara, Makassar. Setelah itu, korban dimakamkan di pemakaman Paropo,
Makassar, pada Selasa 10 Januari 2023 sore. Keluarga berharap pelaku mendapat
hukuman yang setimpal.