Menurut laporan e-Conomy SEA 2022, potensi ekonomi digital
Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan data
gabungan dari Google Trends, Temasek, dan analisis dari Bain & Company,
tahun 2022 ini Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia akan
mencapai senilai US$77miliar setelah tumbuh sebesar 22% di tahun 2021.
“Indonesia memiliki sektor e-commerce dengan pertumbuhan tercepat kedua (setelah Vietnam) tetapi selain GMV ada banyak dimensi pertumbuhan yang kini juga harus difokuskan,” ucap Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia.
Di tahun 2025, ekonomi digital Indonesia juga diproyeksikan
mencapai US$130 dan tumbuh lebih dari tiga kali lipat di kisaran US$220 sampai
US$360 miliar tahun 2030. Dalam hal ini, e-commerce dinilai menjadi faktor pendorong
terbesar. E-commerce menyumbang 77% atau sekitar US$59 miliar ekonomi digital
RI pada tahun 2022.
Adrian Zakhary Ungkap Medium Digital Sarana Bisnis yang Potensial
Founder MAJA Labs Adrian Zakhary juga membenarkan terkait pertumbuhan
ekonomi digital di Indonesia yang terus menguat. Pengusaha muda di bidang Web
3.0 ini mengapresiasi basis pengguna aktif di Indonesia yang besar serta mengajak
masyarakat untuk dapat memanfaatkan medium digital sebagai sarana bisnis yang
potensial.
"Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menjadi salah
satu yang terbesar berkat keterkaitan banyak pihak, seperti pemerintah yang
bekerja keras menggaungkan ekonomi digital, para wanita yang hobi berbelanja di
e-commerce serta anak-anak muda yang kini juga menjalankan ekonomi kreatif dan
bisnis melalui digital baik di Web2 atau Web3. Ini patut kita apresiasi, dan
baiknya kita manfaatkan dengan menggunakan medium digital ini sebagai salah
satu sarana berbisnis yang potensial, karena kita tahu bahwa basis pengguna
kita aktif dan banyak belum lagi startup teknologi juga banyak," jelas
Adrian.
Adrian sendiri telah banyak menghadirkan project digital
melalui MAJA Labs dan ICCN. Beberapa diantaranya seperti NFT Duck Goes Places
yang sukses menjual 5555 karya unik dalam waktu hanya seminggu. Kemudian NFT
Raka Jana, dan teknologi Augmenten Reality Digital Fashion di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2022.
Indonesia Tempat Menarik Untuk Investasi Teknologi
Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang terus meningkat
pesat, Indonesia tetap menjadi negara menarik sebagai tujuan investasi digital.
Di tahun ini, Indonesia dan Singapura adalah dua negara tujuan investasi
teratas di Asia Tenggara.
Indonesia menarik 25% dari total nilai pendanaan swasta di
kawasan ini dan dalam jangka panjang tetap menarik bagi investor bersama dengan
Vietnam dan Filipina.
“Ekonomi digital Indonesia akan terus menarik minat
investasi karena fundamentalnya yang kuat, seperti memiliki basis pengguna yang
sangat aktif dalam jumlah besar dan ekosistem startup teknologi yang dinamis,”
ungkap Fock Wai Hoong, Deputy Head, Technology & Consumer and Southeast
Asia, Temasek.
Peran Positif Ekonomi Digital
Pertumbuhan ekomoni digital di Indonesia juga akan membawa peran
dan tren positif berkelanjutan dengan meningkatkan kesadaran di antara
konsumen, bisnis, investor, dan pemerintah.
Adrian Zakhary mengungkapkan bahwa pelaku bisnis di era
digital saat ini harus mengetahui manfaat serta fungsi digital itu sendiri. Ia
juga meyakinkan seluruh pelaku usaha untuk tidak ragu terjun ke dunia digital.
"Di era digital seperti saat ini pelaku bisnis juga
harus melek teknologi dan berani untuk mengambil langkah untuk mencoba membawa
bisnis mereka ke digital, karena potensinya besar dan bisa dimanfaatkan sebagai
medium baik sebagai pemasaran atau lainnya. Pengetahuan fundamental digital itu
sendiri juga harus dipahami pelaku bisnis" tambah Adrian.
Sementara itu, Partner and Head of Digital Practice in Southeast Asia, Bain & Company, Aadarsh Baijal mengungkapkan bahwa kunci untuk mempertahankan momentum positif ini adalah dengan mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) terus berkembang.
Baca juga: Indonesia Jadi Negara Ekonomi Digital Terbesar Se-Asia Tenggara, Potensi Tingkatkan Investasi
“Ekonomi digital Indonesia tetap menjadi yang terbesar dan
paling beragam se-Asia Tenggara. Penyedia layanan digital harus mengimbangi
permintaan konsumen yang kuat melalui keterlibatan yang bermakna dengan
berbagai demografi pengguna, dan dengan demikian dapat mendorong partisipasi
yang lebih dalam untuk ekonomi internet. Kunci untuk mempertahankan momentum
positif ini adalah dengan mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) berakselerasi
menuju pertumbuhan berikutnya, terutama dengan memperdalam adopsi digital UKM
di seluruh SaaS dan alat keuangan," kata Aadarsh Baijal.