Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa rumah atau hunian bagi penduduk adalah salah satu wujud pemerataan dan simbol pertumbuhan ekonomi.
Oleh karenanya, Erick sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan perusahaan BUMN yang menyediakan rumah dengan harga terjangkau dan mudah diakses transportasi bagi generasi milenial.
"Indonesia akan diberkahi bonus demografi berupa kalangan generasi muda yang penting dalam menunjang perekonomian nasional. Jadi kita harus membantu mereka dalam menyediakan hunian dengan akses mudah, menggunakan transportasi publik, dan terjangkau harganya bagi kalangan milenial. Hal itu juga sebagai simbol pemerataan dan pertumbuhan ekonomi," ujar Erick Thohir saat meresmikan Festival KPR Hunian Pemuda di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (28/10).
Acara Festival KPR Hunian Pemuda digelar oleh BUMN Perumnas selama tiga hari dan menampilkan ragam proyek perumahan Perumnas yang strategis, solutif, dan cocok untuk milenial. Nantinya, hunian akan mengusung konsep TOD (Transit Oriented Development) dimana akan terintegrasi langsung dengan transportasi umum. Dengan hal tersebut diharapkan mobilitas para milenial untuk bekerja tetap tinggi meski harus menempuh jarak tertentu.
"Dari data terakhir, sekitar 31 persen milenial di Indonesia belum memiliki rumah. Padahal mereka menjadi harapan untuk menunjang ekonomi nasional. Jika kita bisa membantu menyediakan, maka kita memudahkan mereka dalam bekerja sehingga akan jauh lebih produktif," lanjut Erick.
Menurut Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, terdapat empat lokasi yang dibangun BUMN tersebut dengan mengusung konsep TOD. Lokasi tersebut terdapat di Samesta Mahata Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Samesta Mahata Margonda, Depok, Samesta Mahata Serpong Tangerang Selatan dan satu proyek perumahan darat, di Samesta Parayasa, Bogor.
Dengan konsep ini, hunian dibangun di area stasiun KRL Jabodetabek sehingga memudahkan penghuninya bermobilisasi, menghemat waktu tempuh, minim polusi, dan kemudahan menjangkau lokasi aktivitas kerja