Handoko Hendroyono di Webinar ICCN: Brand Lokal Perlu Berkoneksi dan Berkolaborasi Agar Terus Tumbuh

Handoko Hendroyono di Webinar ICCN: Brand Lokal Perlu Berkoneksi dan Berkolaborasi Agar Terus Tumbuh

Andrico Rafly Fadjarianto
2022-09-12 19:53:08
Handoko Hendroyono di Webinar ICCN: Brand Lokal Perlu Berkoneksi dan Berkolaborasi Agar Terus Tumbuh
Handoko Hendroyono di Webinar ICCN (Foto: Istimewa)

Handoko Hendroyono mengatakan bahwa brand lokal perlu berkoneksi dan berkolaborasi agar terus tumbuh.

Hal ini Handoko Hendroyono sampaikan ketika hadir di webinar Ekosistem Kota Kreatif Masa Depan yang diselenggarakan Indonesia Creative Cities Network (ICCN).

Baca Juga: Hadiri Webinar ICCN, Adrian Zakhary Sebut Web3 Punya Impact Nyata Terhadap Dunia

Tentang Webinar ICCN


Webinar ini merupakan webinar yang selenggarakan oleh ICCN dengan mengambil tema besar Ekosistem Kota Kreatif Masa Depan. Webinar tersebut digelar secara daring pada Senin, 12 September 2022.

Webinar Ekosistem Kota Kreatif Masa Depan ini juga digelar untuk menyambut datangnya Rakornas ICCN 2022 pada 27-29 September 2022 di Jakarta.

Sesuai dengan temanya, webinar ini membahas mengenai cara untuk membangun ekosistem kota kreatif di Indonesia. 

ICCN pun menghadirkan sejumlah narasumber untuk berdiskusi mengenai ekosistem kota kreatif di masa depan. Mereka adalah Dwinita Larasati selaku Deputi Kemitraan ICCN, Handoko Hendroyono selaku founder Jakarta Creative City Forum (JCCF).

Lalu ada Adrian Zakhary selaku Taskforce WEB3 ICCN dan juga founder MAJA Labs, dan Dias Satria, Deputi Kemitraan Luar Negeri ICCN yang menjadi moderator.

Handoko Hendroyono Sebut Brand Lokal Harus Berkoneksi dan Berkolaborasi


Dalam membahas ekosistem kota kreatif masa depan, Handoko Hendroyono yang merupakan founder Jakarta Creative City Forum (JCCF), mengatakan bahwa brand lokal harus berkoneksi dan berkolaborasi agar jenama lokal terus tumbuh berkembang.

"Kompetisi menurut saya adalah istilah yang usang. Kalau kita belajar dari negara-negara lain itu ternyata klaster-klaster kreatif itu justru harus dibangun. Brand lokal, perlu lebih banyak berkoneksi dan berkolaborasi. Saya yakin klaster-klaster jenama lokal bakal tumbuh," ucapnya.

Handoko juga mengatakan bahwa kini jenama lokal sedang menjadi destinasi. Salah satu contohnya adalah M  Bloc Space, yang mana Netflix sering mempromosikan film atau series mereka disana.


"Jenama lokal menjadi destinasi. Terasa sekali di M Bloc itu brand-brand asing seperti Netflix, TikTok memakai lokalitas itu sebagai atraksi. Mereka memilih tempat-tempat seperti M Bloc karena justru kelokalannya," katanya.

Handoko menjelaskan untuk mewujudkan hal tersebut, ada sebuah masalah yang harus dihadapi. Masalah tersebut adalah perbedaan pemikiran antara generasi muda dan senior, yang mana generasi muda sangat percaya diri, namun justru generasi senior kurang percaya diri.


"Saya sangat paham sekali bahwa kebudayaan kita sangat kuat sekali. tetapi kita kurang percaya diri, pemerintah kurang pd justru. Generasi-generasi muda sangat pd namun generasi-generasi lebih senior kurang pd," jelasnya.

Diakhir pembahasannya, Handoko percaya bahwa masa depan itu berasal dari sebuah kultur. Ia juga percaya bahwa mesin dari ekonomi kreatif adalah kultur lokal.

Baca Juga: ICCN Bahas Ekosistem Kota Kreatif Masa Depan, Hadirkan Founder MAJA Labs Adrian Zakhary sebagai Pembicara


"Jadi sebetulnya the future itu letaknya ada di culture. Saya sangat percaya bahwa mesin dari ekonomi kreatif adalah kultur lokal. Jadi kultur itu bisa nge-drive, film itu bisa nge-drive, lokalitas bisa nge-drive, musik nge-drive, Fesyen bisa nge-drive. Jadi from culture to future itu penting banget untuk kita yakin," pungkasnya.


Share :