Seorang pengamat dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut Erick Thohir berhasil membuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi lebih produktif dan strategis.
Hal ini diungkapkan oleh seorang pengamat politik dari UGM yang bernama Poppy Sulistyaning Winanti. Poppy menilai keputusan Komisi VI DPR yang menyetujui tambahan penyertaan modal negara (PMN) ke BUMN merupakan dukungan Negara BUMN. Poppy menilai selama ini BUMN banyak mengemban tugas berat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sebelumnya diketahui bahwa Komisi VI DPR menyetujui usulan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memberikan tambahan PNM ke 10 BUMN dengan nilai Rp 73 triliun di tahun 2023.
Ke-sepuluh BUMN tersebut adalah PT PLN, PT LEN, ID Food (Rajawali Nusantara Indonesia), PT Hutama Karya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Aviata), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, PT Reasuransi Indonesia Utama, Perum DAMRI, AirNav.
Selain itu, Poppy juga menilai BUMN mempunyai tugas untuk menjaga ketahanan ekonomi Nasional. Dengan tambahan PNM, Poppy memastikan BUMN dapat kembali sehat. Jika BUMN sehat maka mereka bisa fokus untuk menjaga perekonomian Nasional dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
"Memang BUMN tugasnya berat, mereka dituntut bekerja profesional untuk mendapatkan keuntungan," kata Poppy.
"Sehingga masyarakat dapat melihat hasil nyata dari tambahan modal tersebut," lanjutnya.
Meski begitu, Poppy mengatakan dalam penggelolaan BUMN harus dilakukan dengan prudent. BUMN harus bisa menunjukan kepada masyarakat bahwa dukungan yang diberikan negara selama ini dimanfaatkan secara optimal.
Sehingga BUMN bisa tumbuh dan berkembang untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada Negara berupa dividen maupun layanan prima.
Poppy pun menjelaskan bahwa dibutuhkan pengawasan langsung terhadap BUMN yang ada untuk mengawasi kinerja BUMN. Pengawasan ini bisa dilakukan melalui Kementerian BUMN melalui evaluasi rutin melalui komisaris yang menjadi wakili Pemerintah. Selain itu dibutuhkan juga mekanisme sinergi yang baik dan pengawasan antara BUMN dengan kementrian teknis.
Publik dan media juga harus bisa melakukan pengawasan terhadap kinerja BUMN. Karena Poppy menilai tugas mengawasi dan membuat kinerja BUMN menjadi sehat tak hanya menjadi tanggung jawab Menteri Erick, melainkan tugas seluruh masyarakat Indonesia.
Poppy menyarankan kepada Erick Thohir untuk melikuidasi BUMN yang dianggap tidak berkontribusi. Namun jika BUMN tersebut memiliki peran yang penting, namun kinerjanya masih belum sesuai harapan, ia menyarankan Erick untuk mengawasi kinerja BUMN tersebut dengan lebih ketat lagi.
Baca Juga: Apresiasi Erick Thohir, PB PMII Sebut Inovasi Bersih-bersih BUMN Berhasil
"Menurut saya Menteri Erick Thohir sudah melakukan evaluasi mendalam ketika hendak mengusulkan PMN ke DPR. Sehingga BUMN yang diberikan tambahan modal saat ini merupakan enititas yang memiliki peran strategis bagi kepentingan Negara dan masyarakat," kata Poppy.