Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai berhasil menjalankan tugasnya sebagai menteri.
Hal ini disampaikan oleh Sekjen Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Santri (LPES) Ubaidillah Amin Moch. Ubaidillah mengatakan bahwa Erick berhasil membuat kinerja BUMN dapat bersaing dengan perusahaan swasta lainnya.
Ubaidillah berharap dengan kebijakan yang telah Erick Thohir terapkan di BUMN dapat membuat masyarakat semakin sejahtera.
"Yang terpenting pertumbuhan pendapatan BUMN dapat memberikan dampak positif kepada kehidupan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan untuk warga Indonesia," kata Ubaidillah.
Salah satu kebijakan Erick Thohir yang diapresiasi Ubaidillah adalah direksi tidak boleh merangkap sebagai jabatan atau anggota partai politik. Sehingga mereka fokus berbisnis untuk membuat BUMN lebih maju.
"Bagus itu. Mereka fokus. Nantinya negara tidak lagi berutang. Terus kebijakan direksi jika merugi ya tanggung jawab direksi itu sendiri. Itu bagian dari tanggung jawab," ucapnya.
Ubaidillah juga menilai Erick Thohir sudah memberikan contoh yang baik kepada masyarakat ihwal penegakan kasus korupsi di lingkungan BUMN.
"Erick Thohir mendukung jika ada orang yang menyalahgunakan jabatannya dan melakukan korupsi harus ditangkap dan diberi hukuman," ucapnya.
Meski begitu, Ubaidillah mengingatkan kepada Erick Thohir untuk tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri BUMN hingga akhir masa jabatannya nanti di tahun 2024.
Prestasi yang sudah diraih selama ini, jangan membuat Erick Thohir puas dan jumawa," katanya.
Sebelumnya, Erick mengatakan nilai kontribusi BUMN alami kenaikan Rp50 triliun setiap tahunnya. "Ini merupakan hasil dari upaya kerja sama antara Kementerian BUMN dan Komisi VI," ujar Erick.
Erick juga menjelaskan kinerja perusahaan BUMN selama 2021 sangat baik. Bahkan, hampir setara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Erick berkata bahwa pencapaian ini berkat transformasi yang dilakukannya di setiap perusahaan BUMN.
"Jadi, total pendapatan BUMN Rp1.983 triliun atau setara 99% dari pendapatan APBN. Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," ujarnya.