Menteri BUMN Erick Thohir Dukung Kenaikan Tarif Borobudur Untuk Wisatawan Mancanegara

Menteri BUMN Erick Thohir Dukung Kenaikan Tarif Borobudur Untuk Wisatawan Mancanegara

Ajeng Conny Pradestina
2022-06-08 10:46:29
Menteri BUMN Erick Thohir Dukung Kenaikan Tarif Borobudur Untuk Wisatawan Mancanegara
Menteri BUMN Erick Thohir (foto: Dok. BUMN)

Baru-baru ini, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menumumkan tarif masuk candi Borobudur menjadi Rp 750.000 bagi turis lokal. Sedangkan bagi turis asing akan dikenakan biaya USD100. Dengan adanya kebijakan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir terus berkoordinasi dengan pihak terkait.

Baca juga: Merpati Segera Ditutup, Erick Thohir: Daripada Zalim, Lebih Baik Diselesaikan

Erick Thohir Setuju Tarif Mahal Untuk Wisatawan Asing

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa pihaknya menyetujui kenaikan tarif mahal jika dikenakan bagi wisatawan mancanegara.

"Kalau kita lihat turis internasional ya, ya gak apa-apa dimahalin. Kalau kemarin untuk pelajar Rp 5.000, kemarin masuk, tidak ada kenaikan, itu yang saya, tolong sinkronisasi," ujar Erick.

Perlu diketahui, tiket mahal candi borobudur tersebut dikenakan bagi wisatawan yang ingin naik ke puncak candi. Jika hanya ingin berada di pelataran, wisatawan lokal hanya perlu membayar Rp 50.000 sedangkan wisatawan asing membayar USD25.

Borobudur diketahui dikelola PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero) atau TWC. Erick juga menyebut bahwa pihaknya telah menerima sejumlah masukan terkait kontroversi kenaikan tarif tersebut.

"Untuk Borobudur, kami mengerti ketakutan banyak pihak bahwa ini cagar budaya luar biasa yang harus dijaga," tambahnya.

Erick Ingin Ada Sinkronisasi Untuk Mendapatkan Keputusan Yang Tepat

Erick memahami kebijakan tersebut berdampak pada kelestarian budaya dan pariwisata. Ia juga ingin memperbaiki proses usulan kenaikan tarif agar terjadi sinkronisasi dan mendapatkan hasil keputusan yang terbaik.

"Memang kebijakan itu harus di sinkronisasi, kami sebagai korporasi kadang-kadang menerima kebijakan itu pada saat kadang-kadang kita belum mengetahuinya," ucap Erick.

Baca juga: Bersih-Bersih BUMN, Kejagung Apresiasi Erick Thohir Tegakkan Hukum

Lebih lanjut, Erick Thohir juga menekankan bahwa sinkronisasi antar kementerian dalam setiap penugasan BUMN menjadi sesuatu yang penting.

"Supaya tidak terkaget-kaget ketika ada kebijakan yang kita tidak tahu dan akhirnya kita sendiri sulit membedakan buku bersih dan buku penugasan," pungkasnya.


Share :