Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri premier film Satria
Dewa ‘Gatot Kaca’ di Studio Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Senin (6/6/2022)
malam. Erick menyaksikan film tersebut bersama sutradara, Hanung Bramantyo dan sejumlah aktor
seperti, Ricky Nazar, Omar Daniel, dan Yayan Ruhiyan,
Baca juga: Bertemu Rich Brian dan NIKI di Amerika Serikat, Erick Thohir Bangga Musisi Indonesia Mendunia
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir menyampaikan apresiasi
serta dukungannya terhadap industri film Indonesia. Ia juga meminta masyarakat
untuk mendukung film-film nasional dengan menonton film, mendengarkan soundtrack
film, turunan kisah film, serta membeli merchandise film.
"Kita harus dukung industri film nasional yang
berpotensi luar biasa. Tak hanya dari cerita film yang bagus, tapi masyarakat
bisa pula menikmati lagu, turunan cerita, dan merchandise. Inilah multiplatform
story telling yang tidak akan putus. Apresiasi masyarakat harus terus kita
rangsang agar melalui industri hiburan, salah satunya film nasional, kita bisa
menjadi pop culture country," ujar Erick Thohir.
Menurut Erick, industri hiburan tanah air bisa menembus
pasar internasional asalkan kreatifitasnya terus dikembangkan. Ia mengungkapkan
bahwa BUMN siap memberikan dukungan pada industri film nasional agar dapat
berkembang dan meledak di dalam negeri serta Internasional, terlebih Indonesia
memiliki pasar yang besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 275 juta.
"BUMN siap memberikan dukungan. Kita memiliki PFN
(Produksi Film Negara) atau juga Telkom dan Telkomsel sebagai agregator untuk
mendukung konten lokal agar terus berkembang. Kita punya pasar yang besar dan
jika meledak di dalam negeri, maka hal itu akan berpengaruh ke seluruh dunia.
Kuncinya, harus kreatif," imbuhnya.
Baca juga: Berikan Fasilitas Istimewa Bagi PMI, Erick Thohir: Mereka Pahlawan Devisa
Industri film nasional terus mengembangkan konsep multiplatform story telling agar tak hanya disukai dari sisi filmnya saja. Dengan konserp tersebut, akan muncul tren baru sehingga nilai jualnya tidak akan putus.