Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan Pertamina dan PLN tidak akan bangkrut, karena kondisi keuangan masih baik.
Hal ini disampaikan Erick Thohir saat ditemui wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta pada Sabtu, 4 Mei 2022. Erick Thohir menegaskan kedua BUMN tersebut dalam kondisi keuangan yang masih baik. Meski, arus kasnya defisit.
"Kemarin kan seakan-akan PLN dan Pertamina bangkrut, tidak," kata Erick.
Baca Juga: Tarif Listrik Naik, Erick Thohir: Subsidi Listrik Hanya Untuk Masyarakat Kelas Menengah
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat defisit arus kas Pertamina mencapai 2,44 miliar dolar AS atau Rp35,86 triliun.
Defisit ini terjadi per Maret 2022 lantaran Pertamina tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada saat harga minyak mentah dunia meningkat.
Di tahun 2022 pula, defisit kas Pertamina diperkirakan mencapai 12,98 miliar dolar AS atau setara Rp191,2 triliun.
"Untuk Pertamina tadi kita lihat arus kas defisitnya estimasinya mencapai 12,98 miliar dolar AS," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Banggar DPR RI.
Sementari itu di PLN, defisitnya diperkirakan mencapai Rp71,1 triliun. Kerugian ini karena imbas belum naiknya tarif listrik di tengah melonjaknya harga komoditas batu bara.
Baca Juga: Dividen Rp41 T, Relawan Etho Apresiasi Kinerja Menteri BUMN Erick Thohir
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan harga keekonomian kedua komoditas jauh lebih tinggi dibandingkan harga listrik dan BBM yang ditetapkan di pasar dalam negeri. Akibatnya, terjadi selisih harga yang tinggi.