Menteri BUMN Erick Thohir sinergikan program Makmur PT Pupuk Indonesia dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Menurut Arya hal ini bertujuan untuk kesejahteraan petani.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga lakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur. dalam Kunker tersebut Arya mendatangi dan menyapa sejumlah petani tebu yang berada di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Sabtu 12 Maret 2022.
Baca juga: Arya Sinulingga Ungkap Polemik Wajah Kaesang di Snack Pesawat Garuda: Isu Teknis
Sinergi Program Makmur dan KUR untuk
Proses sinergi program yang memiliki makna “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat” dengan KUR ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap para petani, khususnya di Jawa Timur.
"Tujuannya supaya para petani semakin sejahtera dengan cara dapat pendanaan, kemudian dapat pupuk, kemudian kalau gagal panen dikasih asuransi, kemudian juga dana pengelolaan lahan, kemudian ada yang beli, ada offtakernya," demikian ungkap Arya dalam keterangan tertulis yang diterima correcto Minggu 13 Maret 2022.
Program Makmur dan KUR Solusi untuk Petani
Arya mengatakan bahwa Erick Thohir berharap Bank plat merah milik BUMN bisa memberi solusi untuk petani dalam hal permodalan untuk pembelian pupuk berkualitas. Ini menjadi penting agar bisa mendorong hasil panen yang maksimal dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Pak Erick itu meminta perbankan BUMN seperti BRI dan lainnya dipakai sebagai yang menanggulangi pendanaannya, supaya ada perubahan di pertanian kita, dan sudah pasti kita menyarankan tidak pakai pupuk subsidi, karena dari pupuk non subsidi ini diharapkan hasil produktivitasnya naik 40%-60% dibandingkan biasanya," kata Arya.
Arya Tegaskan Ketersedian Pupuk untuk Petani Aman
Saat berdialog langsung dengan para petani Arya mendapat keluhan soal ketersediaan pupuk. Seorang petani menyampaikan pada Arya bahwa para petani tebu sulit untuk dapatkan sulit mendapatkan pupuk non-subsidi karena ketersediaannya yang kurang dan harganya yang tinggi. Sementara pupuk subsidi aplikasinya terbatas.
Mendengar keluhan petani tersebut, Arya pun menjawab bahwa program Makmur mampu menjamin ketersediaan pupuk non-subsidi petani yang ikut program Pupuk Indonesia ini. "Melalui program Makmur ini 100% dijamin ada pupuknya. Artinya ketersediaan pupuk aman, lalu masalah harga semuanya sama, lalu ini pupuk non subsidi," tegas Arya.
Apa itu Program Makmur untuk Petani
Program Makmur telah diluncurkan pada Agustus 2021, program ini telah diikuti oleh 50.054 orang petani dan terlaksana di atas lahan seluas 71.612 hektar sampai akhir 2021. Program Makmur juga mampu meningkatkan produktivitas komoditas jagung sebesar 34,91% dan padi sebesar 33,71%, sementara dari sisi penghasilan atau keuntungan petani komoditas jagung naik 48,07% dan padi naik 44,92%.
Baca juga: Arya Sinulingga Bantah Kabar soal Hutang Tersembunyi dari China untuk Proyek Kereta Cepat
Kecamatan Tulangan, Jatim masuk ke dalam program Makmur yang dijalankan oleh PT Petrokimia Gresik. Selain itu, anak usaha Pupuk Indonesia ini telah melaksanakan Makmur di atas lahan seluas 26.257 hektar yang tersebar di Jawa Barat 4.535 hektar, Jawa Tengah dan Yogyakarta 2.070 hektar, Jawa timur 10.593 hektar, Bali Nusa 4.077 hektar, Sumatera 2.738 hektar, Kalimantan 1.723 hektar, dan Kalimantan 521 hektar.
Adapun jumlah petani yang terlibat hingga Februari 2022 sebanyak 13.655 orang, dengan rincian garapan padi seluas 5.770 hektar, jagung 3.976 hektar, tebu 13.775 hektar, kelapa sawit 2.244 hektar, bawang merah 15 hektar, dan hortikultura 477 hektar.